Panen Karet Anjlok, Petani Kebingungan!

Pertanianku – Para petani karet di Kabupaten Pessel Selatan mengeluhkan akibat anjloknya harga karet di pasaran. Hal ini dirasakan oleh Agus seorang petani Ampang Tareh Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Sumatera Barat.

Panen Karet Anjlok Petani KebingunganAgus menuturkan, harga karet saat ini mencapai Rp4.000 per kilogram, dari harga sebelumnya berkisar Rp12.000 per kilogram.  “Saya sudah males dengan kondisi harga karet seperti ini,” ungkap Agus.

Agus mengakui, murahnya harga karet menjadikan sebagian  petani enggan memanen karetnya karena antara biaya operasional dan pendapatan tidak seimbang. Justru petani merugi akibat harganya sangat murah. Apalagi, banyak petani yang mengandalkan hasil perkebunan tersebut untuk kebutuhan ekonomi keluarga.

“Petani karet di sini banyak yang beralih profesi menjadi kuli bangunan, penerima upah kebun, dan nelayan,” ungkap Agus.

Wali Nagari Ampang Tareh Lumpo, Doni Siswanto mengakui, hasil produksi karet merupakan mata pencaharian kehidupan masyarakat di sini. Daerah ini dikelilingi oleh pohon karet milik masyarakat yang tersebar di sepanjang Bukit Cabung Ran­ting, Batu Layang, Puncak Karamunting.

Perkebunan karet di sini adalah warisan orang tua mereka. Usia pohonnya sudah mencapai ratusan tahun. Sebagian pohon-pohon tersebut bahkan sudah ada yang diremajakan.

Doni mengimbau bagi seluruh petani karet tetap bekerja meski harga karet dibanderol murah di pasaran. Sebaiknya petani mengharapkan tidak terlena dengan kondisi yang saat ini, sehingga tidak terjebak kemiskinan.