Pertanianku – Setelah mengunjungi Semarang, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyambangi Jepara, dalam kegiatan kunjungan kerja ke Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Amran tiba pukul 16.25 WIB di Desa Batu Kali, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara.
Kedatangan Amran disambut oleh sejumlah kesenian daerah Jepara. Setelah itu, Amran menjajal mesin panen padi Combine Quick Harvester.
“Hari ini kita sudah panen gadu. Rencana kita selesai panen langsung kita tanam. Kenapa kita harus turun langsung bulan Juli–September, karena ini jatuhnya panen Desember–Februari. Kalau Juli–September luas tambah tanamnya kecil, panennya jadi paceklik. Kita target 3 bulan ke depan minimal 1 juta sebulan. Jadi, tidak ada lagi cerita musim paceklik di Indonesia,” ucap Amran usai menjajal mesin Combine Quick Harvester di Desa Batu Kali, seperti dikutip DetikFinance (15/7).
“Apa lagi ada La Nina. Insya Allah Jepara kita jadikan lumbung pangan, jagung. Yang penting ada lahan. Kami siapkan sampai 10 ribu hektar, benih gratis pupuk herbisida,” tambah Amran.
Sejumlah alat dan mesin pertanian pun diberikan kepada para petani sebagai bantuan untuk mendukung kegiatan pertanian di Kabupaten Jepara. Amran pun sempat memberikan tambahan bibit jagung gratis sebagai permintaan maaf atas keterlambatannya.
Amran terlambat karena sempat dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana, di sela-sela kunjungan kerjanya itu.
“Aku harus bayar karena aku terlambat. Jagung kami berikan tambah 10 ribu. Ini jagungnya gratis bibit dan herbisidanya,” jelas Amran.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Amran juga bercerita bagaimana usaha Pemerintah untuk memantau ketersediaan dan harga pangan nasional sebagai upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kami mengajak berproduksi, kami mengajak berdaulat pangan. Negara kita besar, negara kita kaya. Dan kami yakin pasti kita bisa berdaulat,” imbuh Amran.
“Aku nggak mundur, mempertahankan saudaraku. Kami lama miskin 20 tahun. Kami rasakan apa yang Bapak rasakan. Bahkan saya berdoa kalau pun ada Menteri Pertanian berikutnya, mudah-mudahan yang pernah miskin biar tahu perasaan dan penderitaan petani,” pungkasnya.