Pasar Tani, Jalan Temu Petani dengan Konsumen

Pertanianku —  Pemerintah terus mengembangkan akses pemasaran langsung dari petani ke konsumen. Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Hortikultura menggelar pasar tani yang dilaksanakan secara rutin satu bulan sekali. Gelar pasar tani menyediakan produk berkualitas dengan harga terjangkau yang terdiri atas sayur dan buah segar berikut produk olahan.

Foto: Google Image by IKIMfm

Kegiatan rutin ini bertempat di beberapa lokasi seperti kantor pusat Kementerian Pertanian, halaman parkir Direktorat Jenderal Hortikultura, pusat perbelanjaan, dan lokasi car free day (CFD) Sarinah serta di kantor kementerian/lembaga lainnya seperti BPOM.

Di samping sebagai ajang pemasaran, gelar pasar tani dilaksanakan sebagai upaya mengatasi fluktuasi harga yang terjadi di tingkat petani. Berkenaan dengan turunnya harga cabai dan kentang, Dirjen Hortikultura membuka beberapa titik di Jakarta. Langkah ini diambil dalam rangka membantu penyerapan cabai dan kentang yang produksinya melimpah.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura, Yasid Taufik mengatakan, pemerintah mencari solusi untuk membantu petani, di antaranya membuka akses pasar lebih luas supaya memperoleh keuntungan yang diharapkan.

“Pemerintah tidak pernah tinggal diam. Kami selalu mengawal dan berperan aktif mengajak serta memfasilitasi petani dan pelaku usaha olahan untuk melakukan promosi, penjualan dan berdaya saing,” ungkapnya.

Menurut Yasid, dengan menggelar pasar tani di banyak tempat, keberadaan pasar tani akan semakin diakui. Sebab, lanjut dia, pasar tani sebagai salah satu pemutus mata rantai penjualan, menjual produk segar dan olahan buah ataupun sayuran berkualitas dengan harga kompotetif dan bersaing, baik skala pasar retail maupun modern.

Ketua pasar tani Wihartati menyampaikan besaran omzet penjualan yang diraih sangat fantastis. “Hasil capaian penjualan selama pelaksanaan promosi seperti di BPOM 8 Februari 2019 yang hanya satu hari mencapai Rp50 juta. Di CFD Sarinah pada 10 Februari 2019 dengan dua stand selama 4 jam mencapai sekitar Rp13 juta,” papar dia.

Selain itu, masyarakat merasa senang dapat membeli produk hortikultura berkualitas dengan harga terjangkau. Bagi anggota pasar tani sendiri merasa senang karena produknya makin dikenal masyarakat luas.

Ke depan, pasar tani diharapkan dapat menjadi event nasional yang dapat diagendakan sebagai sarana promosi dan penjualan berskala nasional. Event ini diharapkan sekaligus sebagai tempat berkumpulnya pasar tani yang ada di daerah. Targetnya, pasar tani bisa mewadahi dan menjual produk petani/pelaku usaha dari berbagai provinsi seluruh Indonesia.