Pascabanjir Bandang, Mentan Harapkan Pertanian di Sulawesi Segera Pulih

Pertanianku — Agar pertanian di Sulawesi segera pulih, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan bahwa bantuan bagi korban banjir di empat kabupaten di Sulawesi dapat terdistribusi dengan baik. Bantuan tersebut diserahkan langsung kepada pemerintah daerah setempat.

pertanian di Sulawesi
Foto: Pixabay

Empat kabupaten di Sulawesi yang terendam banjir bandang antara lain Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Konawe Selatan. Keempat kabupaten tersebut diharapkan dapat kembali pulih untuk diproyeksi menjadi lumbung pangan nasional. Adapun bantuan yang diberikan dibawa 65 truk yang terdiri atas 1 truk benih padi dan 64 truk bantuan bahan pokok.

“Alhamdulillah, bantuan yang kita himpun sudah siap diberangkatkan dari Kendari menuju lokasi. Kami serahkan langsung kepada pemerintah daerah untuk didistribusikan ke masyarakat secara langsung,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan pers, Kamis (13/6).

Amran menjelaskan, Kementan menghimpun dana bantuan sebesar Rp12 miliar yang diperoleh dari lingkup internal sumbangan karyawan ataupun donasi mitra Kementan. Adapun bantuan senilai Rp4,2 miliar langsung disampaikan hari ini di Kendari, sedangkan Rp8 miliar berupa program terkait penanggulangan bencana untuk sektor pertanian.

Ia melepas bantuan berupa perlengkapan dan kebutuhan sehari-hari seperti mi instan, beras, minyak goreng, air minum, biskuit, popok sekali pakai untuk bayi, selimut, sabun, dan lainnya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama relawan yang dengan sigap membantu para korban banjir,” kata dia.

Selain mengawal distribusi bantuan, Amran turut meninjau lokasi lahan dan infrastruktur pertanian yang terdampak banjir bandang. Kementan sendiri, kata dia, akan mendirikan posko-posko di lokasi tersebar di Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, dan Konawe Selatan.

Sejumlah posko tersebut didirikan untuk mengidentifikasi dan merehabilitasi sektor pertanian. Dia meminta tim Kementan dan daerah bergerak cepat untuk membantu saudara-saudara yang terkena bencana. Adapun posko-posko yang akan didirikan juga turut menghimpun data jumlah kerugian atas lahan persawahan yang rusak ataupun hewan ternak yang terdampak banjir.

Untuk para petani yang telah mengikuti asuransi pertanian, Amran menyebutkan, pihaknya memastikan mereka akan mendapatkan ganti rugi berupa uang. Sementara, bagi petani yang belum mendaftar asuransi, pemerintah sudah menyiapkan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk bantuan benih dan alat mesin pertanian (alsintan).

“Insyaallah, bagi yang sawah dan kebunnya rusak, kami akan salurkan bantuan bibit, pupuk, alat mesin pertanian dalam bentuk brigade dan sebagainya. Kita akan inventarisasi langsung untuk mengetahui tingkat kerusakan dan memberikan bantuan sehingga produksi tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura bisa kembali dijalankan,” kata Amran.

Amran meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir dengan stok pangan, terutama beras. Dia mengklaim, cadangan beras pemerintah saat ini sangat mencukupi termasuk untuk memenuhi kebutuhan wilayah-wilayah terdampak bencana. Adapun stok beras nasional, kata Amran, saat ini berkisar 2,3 juta ton.

“Panen sedang bagus-bagusnya. Kami juga akan meminta Bulog untuk siap mendistribusikan beras ke wilayah-wilayah bencana. Sekarang sudah terkirim 100 ton. Kalau ada yang membutuhkan lagi, Bulog siap kirim,” kata Amran.