Pertanianku – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1437 H, dipastikan akan disertai kenaikan permintaan hewan ternak buat ibadah kurban. Kondisi itu disambut para penjaja hewan kurban jauh-jauh hari.
Kendati masih sekitar tiga pekan lagi, para pedagang hewan kurban mulai menaikkan harga dagangan. Kenaikan akan dilakukan secara bertahap hingga hari H.
Mudjiono, peternak sekaligus pedagang sapi pedaging mengungkapkan, kenaikan sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Sapi pedaging jenis Limusin biasa dilego seharga Rp32 juta, mulai dibanderol dengan harga Rp34 juta.
“Kenaikan sudah terjadi, biasanya akan terus sampai menjelang Idul Adha,” ucap Mudjiono, seperti dilansir dari Merdeka (23/8).
Mudjiono merasa kenaikan akan terus terjadi sampai 10% dari harga biasanya. Kenaikan karena musiman setiap tahun akibat faktor permintaan.
Mudjiono menjabat sebagai pengurus koperasi para peternak itu mengaku sudah menjalin komunikasi antarpeternak. Semua peternak sudah menyiapkan hewan yang akan dijual selama Idul Adha.
“Kalau seluruh peternak sudah siap sekitar 200 ekor lebih, tetapi tahun sebelumnya mampu terjual 100 ekor,” ujar Mudjiono.
Pembeli biasanya akan menitipkan sapinya sampai tiba Idul Adha, dengan menambahkan biaya perawatan. Biasanya biaya perawatan dihitung berdasarkan kesepakatan bersama, atau berkisar Rp15.000/hari.
Hal serupa juga disampaikan oleh Muhammad Taufiq, seorang pedagang kambing musiman. Ia sudah mulai menaikkan setiap kambing yang dijajakannya, antara Rp300.000—Rp400.000/ekor.
“Terus naik sampai jelang hari H. Sekarang sudah mulai pesanan datang,” papar Taufiq.
Taufiq akan mulai memajang kambingnya di pinggir jalanan di Sawojajar, Kota Malang sekitar sepekan sebelum Idul Adha. Taufik mulai menawarkan ke sejumlah instansi, atau menghubungi pelanggan yang pernah membeli kepadanya.
“Tahun lalu berhasil menjual 157 ekor, tahun ini kemungkinan akan naik. Ini kan hubungannya dengan persoalan ibadah. Sebagian orang biasanya sudah menyisihkan untuk berkurban,” ujar Taufiq.