Pertanianku – Perhelatan Pekan Nasional Kontrak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) 2017 diselenggarakan di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, sejak Sabtu 6 Mei hingga 11 Mei 2017. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo secara resmi membuka acara tersebut. Pembukaan Penas KTNA tersebut juga turut dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, dan Walikota Nanggroe Aceh Malik Mahmud.
Upacara pembukaan ini dihadiri 38 ribu peserta dari seluruh provinsi, dari Aceh hingga Papua. Mereka duduk rapi di bangku tribun stadion dan sebagian di bawah tenda yang didirikan di tengah lapangan.
Ketika memberikan sambutan, Jokowi mengatakan sudah lama menunggu untuk dapat datang ke acara Penas KTNA, yang mempertemukan nelayan dan petani seluruh Indonesia. Dengan adanya kegiatan tersebut, Jokowi mengaku dapat bertemu langsung dengan para petani dan nelayan.
“Saya sangat senang sekali datang ke acara petani dan nelayan,” kata Jokowi, seperti mengutip Detik (6/5).
Jokowi juga menyampaikan satu nasihat yang sering disampaikan orang tua kepada anak-anaknya. Inti nasihat tersebut adalah menghormati kerja keras nelayan dan petani.
“Dulu kita sering mendengar nasihat, kalau tidak ada petani yang bekerja keras, kita mau makan apa. Kalau tidak ada nelayan yang bekerja keras, kita mau makan ikan apa,” ungkap Jokowi.
“Makanya kita harus sayang kepada petani dan sayang kepada nelayan,” lanjut Presiden.
Setelah memberi sambutan, Jokowi kemudian meresmikan pembukaan kegiatan itu. Jokowi, yang mengenakan kemeja putih dipadu celana hitam, memegang dua stik untuk memukul tambo, yakni sejenis alat musik tabuh yang terbuat dari batang iboh, kulit sapi, dan rotan.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dalam sambutannya mengatakan, “Pentingnya penyelenggaraan Penas KTNA untuk terus mendukung kemajuan pertanian Indonesia. Pada kesempatan tersebut, Amran Sulaiman meminta semua pihak, termasuk seluruh pimpinan daerah, untuk semakin meningkatkan kerja demi kemajuan sektor pertanian. “KTNA ada 22 juta KK di Indonesia, kalau kita bergerak bersama-sama dunia ini kita guncang bersama-sama,” ucap Mentan.