Pelabuhan Bermasalah Membuat Biaya Distribusi Jagung ke Sumbawa Mahal

Pertanianku – Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan mengumpulkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri Pertanian, Menteri Perhubungan, serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).  Mereka diundang untuk membahas rencana pembangunan berbasis pertanian di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pelabuhan Bermasalah Membuat Biaya Distribusi Jagung ke Sumbawa Mahal

Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Hasil Sembiring, mengungkapkan bahwa pihaknya ingin menggenjot produksi jagung di Sumbawa. Peningkatan produksi ini harus dilakukan sejalan dengan langkah Kementan menekan impor jagung.

“Sumbawa, Dompu, Bima ini kan memang daerah sentra jagung yang sudah berkembang bagus sehingga kita tadi bupati-bupatinya minta supaya ditingkatkan. Ya kita dorong karena ini terkait juga dengan program pengendalian impor jagung,” ujar Hasil Sembiring, seperti dikutip Detik.com (21/9).

Namun upaya ini terganjal masalah infrastruktur di Sumbawa, terutama pelabuhan. Hasil menuturkan, biaya distribusi jagung dari Sumbawa ke Pulau Jawa mencapai Rp550/kg.

Padahal bila ada pelabuhan yang memadai, biaya distribusi jagung bisa dipangkas hingga menjadi Rp175/kg atau kurang dari separuhnya.

“Ada masalah pelabuhannya. Coba bayangkan, kalau lewat jalan darat biaya distribusinya Rp550/kg. Sedangkan kalau lewat laut Rp175/kg, bisa murah,” ucap Hasil Sembiring.

Kementan sendiri menargetkan areal luas tanam jagung di Sumbawa bisa dilipatgandakan dari saat ini 196.000 hektare menjadi 400.000 hektare. Target ini bisa dicapai bila ada infrastruktur konektivitas bagus.

“400.000 hektar tahun depan. Sekarang 196.000 hektare, mau 2 kali lipat. Berarti infrastruktur konektivitasnya perlu dipenuhi,” ucap Menteri Koordinator Kemaritiman.

Sementara itu, Basuki Hadimuljono sebagai Menteri PUPR menyatakan siap membangun infrastruktur untuk mendukung pembangunan pertanian di Sumbawa.

“Tadi koordinasi untuk peningkatan produksi jagung dan gula di Sumbawa. Tadi ada Mentan, Kementerian LHK, Kemenhub, dan saya. Jadi saya tugasnya menyediakan air dan prasarana jalan jembatan dalam rangka angkutan itu,” tutur Basuki.