Pelajari Tantangan Budidaya Ikan Dewa

Pertanianku — Ikan dewa (Neolissochilus soro) dikenal sebagai ikan air tawar yang masih berkerabat dengan ikan mas. Di Asia Tenggara sendiri, ikan ini umum dikonsumsi, termasuk di Indonesia. Budidaya ikan dewa cukup digandrungi karena keuntungan penjualannya cukup menjanjikan. Namun, ada beberapa tantangan budidaya ikan dewa yang harus ditaklukkan para pembudidaya.

budidaya ikan dewa
Foto: instagram rimamildamia

Ikan dewa mudah terserang kutu. Jenis kutu yang menyerangnya merupakan ektoparasit Argulus sp. Parasit yang satu ini mudah dikenali dengan bentuk tubuh pipih, dorsoventral, oval, dan transparan. Argulus sp. memiliki panjang berkisar 4—10 milimeter. Parasit ini bisa mengisap darah dan melukai inang.

Hama semacam kutu tersebut menyerang karena suhu air lebih dingin. Selain itu, penumpukan bahan organik juga menjadi pemicu suatu hama bisa menyerang ikan dewa. Jenis hama kutu Argulus sp. bisa memakan ikan dan menyebabkan infeksi sekunder.

Penanganan ikan dewa yang terkena hama kutu bisa dengan pemberian larvasida. Jika sudah memasuki tahap yang lebih parah, sabun deterjen dapat diberikan. Biasanya, dalam jangka waktu dua hari ikan dewa akan kembali sehat.

Tantangan budidaya ikan dewa akan semakin berat ketika serangan hama terjadi pada musim pemijahan. Jika hal tersebut terjadi, akan semakin sedikit jumlah induk yang bisa dipijahkan. Hal ini tentu saja akan memengaruhi produksi telur ikan dewa.

Padahal, tanpa adanya serangan hama, produksi telur ikan dewa lebih sedikit bila dibandingkan dengan ikan budidaya air tawar lainnya. Satu induk ikan dewa hanya mampu menghasilkan 900—1.000 telur ikan. Jumlah ini masih kalah jauh dari ikan mas yang sekali bertelur dapat menghasilkan 10.000 telur ikan.

Tantangan budidaya ikan dewa berikutnya yang harus dipahami para pembudidaya adalah bahwa tidak semua daerah cocok untuk membudidayakan ikan ini. Ikan dewa tumbuh optimal di daratan tinggi. Namun, tidak semua daratan tinggi cocok untuk budidaya ikan dewa.

Ikan ini hidup pada suhu di bawah 26 derajat Celcius. Air yang digunakan pun harus jernih agar ikan ini mau melakukan pemijahan. Selain itu, ikan juga tumbuh pada air yang berarus dengan tingkat kandungan oksigen yang tinggi.