Pelengkungan Cabang dan Perawatan Tanaman Apel

PertaniankuPerawatan tanaman apel tidak begitu sulit. Tanaman ini perlu dijaga agar tetap tumbuh dengan optimal serta terbebas dari serangan hama dan penyakit. Di sisi lain, ada cara lain yang juga tidak kalah penting agar tanaman apel dapat membentuk tunas generatif yakni dengan pelengkungan cabang.

Perawatan tanaman apel
Foto: pixabay

Pelengkungan cabang ini bertujuan membentuk kerangka tajuk. Selain itu, tunas generatif akan lebih mudah muncul pada cabang lateral bila cabang dilengkungkan. Sebaiknya, langkah ini dilakukan ketika tanaman sudah memiliki cabang cukup panjang.

Pelengkungan dilakukan ketika diameter cabang berukuran 1—2 cm. Sebanyak 3—4 cabang dilengkungkan hingga mendatar, lalu diikat dengan tali. Tali ini kemudian ditancapkan pada tanah.

Setelah itu, pemupukan dilakukan guna melakukan perawatan tanaman apel dengan lebih optimal. Apel membutuhkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan unsur hara makro dan unsur hara mikro.

Unsur hara makro meliputi karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur. Sementara, unsur mikro untuk tanaman apel meliputi zat besi, zink, mangan, tembaga, boron, dan molibdenum.

Unsur hara makro, terutama tiga komponen berupa natrium, fosfor, dan kalium digunakan untuk membentuk organ tubuh tanaman apel. Tanaman yang tercukupi asupan tiga nutrisi ini akan tumbuh dengan optimal. Salah satu upaya memastikan tanaman memperoleh tiga komponen ini adalah dengan pemberian pupuk NPK untuk tanaman apel.

Dosis pemberian pupuk NPK berbeda-beda tergantung umur tanaman. Begitu pula dengan interval pemberian pupuk kepada tanaman. Semakin tua umur tanaman, pemberian pupuk akan semakin banyak.

Bila Anda baru saja memulai budidaya, perawatan tanaman apel dilakukan dengan pemupukan setiap dua bulan. Pohon apel yang baru berusia 0—1 tahun hanya memerlukan dosis pupuk NPK sebanyak 50—100 gram per pohonnya. Pupuk NPK yang digunakan dapat berupa NPK 15-15-15 atau NPK 16-16-16.

Perawatan tanaman apel juga dilakukan dengan memastikan kegemburan tanah. Setiap akhir musim kemarau, berikan penambahan bahan organik sebanyak 20—40 kilogram per pohon. Pengapuran juga bisa dilakukan, terutama jika pH tanah sudah lebih rendah dari 5,5.