Pertanianku – Salah satu jenis budidaya yang berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi adalah budidaya cacing sutra. Saat ini usaha budidaya cacing sutra belum banyak dikembangkan. Padahal, peluang usaha ini cukup menjanjikan dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Kebutuhan akan cacing sutra sangatlah besar. Hal ini karena banyak yang menjadikan hewan ini sebagai pakan untuk ikan hias. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak orang yang mencari cacing sutra. Untuk terjun di dalam usaha ini, tentu Anda harus mengetahui bagaimana cara budidaya cacing sutra dengan baik dan benar.
Sebenarnya untuk membudidayakan cacing sutra tidaklah terlalu sulit. Anda hanya perlu menyediakan bahan organik dan tempat yang cukup untuk mengembangbiakan hewan ini. Biasanya bahan organik yang digunakan untuk membudidayakan cacing sutra adalah dedak, kotoran ayam, dan lumpur.
Selain itu, Anda juga perlu menyediakan kolam lumpur sebagai tempat hidup cacing sutra. Usahakan air yang dipakai untuk mengisi kolam mempunyai pH 5,5—8. Sementara itu, suhu air yang ideal berkisar 25—28°C dan memiliki kandungan oksigen 2,5—7 ppm. Bila air sudah memenuhi syarat, yuk intip langkah budidayanya berikut ini.
Persiapan bibit cacing sutra
Untuk mendapatkan bibit cacing sutra yang berkualitas, Anda bisa mendapatkan di toko ikan hias atau bisa mengambil langsung dari alam. Sebelum dibudidayakan, sebaiknya cacing dikarantina terlebih dahulu untuk menghindari bakteri. Cacing dikarantina 2—3 hari dengan dialiri air bersih dengan debit yang kecil, serta mengandung kadar oksigen yang cukup.
Persiapan media tumbuh
Untuk media tumbuh atau kandang bisa dibuat dari kumbangan lumpur dengan ukuran 1 × 2 meter. Kolam tersebut harus memiliki saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan lumpur dibuat petakan kecil dengan ukuran 20 × 20 cm, dan dibuatkan tanggul setinggi 10 cm. Selain itu, antartanggul dibuatkan lubang dengan diameter 1 cm. Atau, bila tidak mau repot, bisa menggunakan media tumbuh yang dibuat dari bahan terpal.
Pemupukan
Sebelum media tumbuh diisi dengan bibit cacing sutra harus dilakukan pemupukan, yakni dengan memberikan dedak halus atau bisa menggunakan ampas tahu sebanyak 200 sampai 250 gram untuk setiap meter persegi. Anda juga bisa menggunakan pupuk kandang sebanyak 300 gram per meter persegi sebagai sumber makanan bagi cacing.
Pemeliharaan
Pemeliharaan cacing sutra sangatlah penting karena proses ini yang menentukan berhasil atau tidaknya budidaya cacing sutra. Bila matahari cukup terik, jemur kolam minimal satu hari. Bersamaan dengan penjemuran sebaiknya dilakukan pembersihan kolam dari rumput dan hewan lain yang menjadi hama bagi cacing sutra seperti keong, kijing, atau hewan lain.
Periksa pipa keluar masuk air, cek kekuatan pipa tersebut dan pastikan masih bisa berfungsi dengan baik. Pipa air ini sebaiknya menggunakan bahan paralon dengan diameter 2 inci dan mempunyai panjang 15 cm. Setelah proses penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam terbebas dari bebatuan atau benda-benda keras lain. Letakan kolam pada tempat yang konstruksi tanahnya tidak bergelombang atau datar.
Setelah dasar kolam dibersihkan, isi kembali kolam tersebut dengan lumpur halus yang berasal dari kolam yang mengandung bahan organik paling banyak. Pilihlah kolam yang memiliki ketebalan lumpur sekitar 10 cm. Dasar kolam yang sudah ditambahi lumpur dibuat diratakan sampai benar-benar rata dan tidak ada lumpur yang keras.
Untuk memastikan hal tersebut gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut. Bila kondisinya rata, berarti kedalaman air akan sama di semua bagian.
Bila semua langkah-langkah di atas sudah dilakukan, langsung saja sebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalam baskom agar cacing bisa terurai dengan sendirinya. Ketika cacing sudah terurai masukan cacing tersebut ke dalam kolam budidaya. Setelah itu aturlah aliran air di dalam pipa pengairan menjadi 2/3 inci.
Pakan
Cacing sutra juga termasuk makhluk hidup tentu membutuhkan makan. Makanan hewan ini biasanya berupa bahan organik yang dicampur dengan sendimen di dasar perairan. Jadi, Anda cukup menaburkan bahan organik ke dalam kolam budidaya. Selanjutnya, cacing akan mengambil makanan tersebut dengan caranya sendiri.
Cara makan cacing sutra biasanya dengan cara menelan makanan bersama dengan sedimen di dasar perairan. Sistem pencernaan cacing akan secara otomatis memisahkan sedimen dengan makanan yang dibutuhkan.
Panen
Cacing sutra biasanya bisa mulai dipanen setelah budidaya berlangsung selama beberapa minggu dan Anda bisa memanennya setiap dua minggu sekali. Cara memanen cacing sutra bisa dilakukan dengan menggunakan saringan halus.
Cacing sutra yang baru diangkat dari kolam biasanya masih bercampur dengan media budidaya. Oleh karena itu, perlu dimasukan ke dalam ember terlebih dahulu. Isi ember tersebut dengan air sampai kira-kira 1 cm di atas media budidaya agar cacing naik ke permukaan.
Selanjutnya, tutup ember tersebut hingga bagian dalam menjadi gelap dan biarkan selama 6 jam. Setelah 6 jam biasanya cacing akan bergerombol di atas media, ambil cacing sutra dengan menggunakan tangan. Dengan cara tersebut, akan didapat cacing sutra sebanyak 30–50 gram/meter persegi selama 2 minggu.