Peluang Cerah Andaliman di Pasar Ekspor

Pertanianku — Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor pertanian pada 2021 mencapai Rp625 tirilun dan 91 persen darinya berasal dari sektor perkebunan. Andaliman merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup menjanjikan.

andaliman
foto: Oleh Laitr Keiows – Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=10545861

“Jadi andaliman pasarnya cukup besar dan harganya pun menjanjikan,” kata Plt. Dirjen Perkebunan, Ali Jamil, seperti dilansir dari laman ditjenbun.pertanian.go.id.

Ali melanjutkan, pihaknya akan berkomitmen untuk terus mendorong sektor perkebunan dengan mendorong produksi dan hilirisasinya. Sumatera Utara akan dijadikan sebagai kawasan penghasil beberapa komoditas perkebunan, mulai dari kelapa sawit, kopi, aren, hingga andaliman.

Peluang ekspor andaliman ke Eropa tergolong besar karena rempah-rempah ini sering digunakan sebagai pengganti tembakau. Oleh karena itu, Ali meminta semua pihak untuk bersama-sama mendorong komoditas khas Sumatera Utara karena permintaannya cukup besar.

“Kita buktikan kita bisa. Jangan hanya bisa jualan hilirnya saja, tapi kita kawal hulunya juga,” tegas Ali.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Agus Hartono, mengaku siap mengawal pengembangan komoditas ini dengan memberikan rekomendasi varietas yang memiliki produksi tinggi.

Andaliman memiliki cita rasa seperti jeruk lemon yang segar, tetapi dapat meninggalkan sensasi khas yang kuat dan pedas. Tanaman ini juga dapat meninggalkan rasa getir, kelu, dan efek mati rasa atau kebas pada indra pengecap lidah.

Rempah ini biasanya dihaluskan terlebih dahulu sebelum diolah menjadi bumbu, lalu dicampur dengan rempah lain yang sering digunakan untuk masakan khas Batak.

Faktanya, di Sumatera Utara, rempah-rempah ini tumbuh secara liar di hutan yang penuh semak. Biasanya, andaliman dijumpai di daerah Toba Samosir, Tapanuli Utara, dan Dairi.

Selain menjadi bumbu masakan, andaliman juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan karena mengandung zat antioksidan berupa alkaloid, glikosida, tannin, fenol, flavonoid yang berpotensi menjadi pengawet alami. Serbuk yang terbuat dari rempah ini dapat berfungsi sebagai antimikroba untuk menghambat perkembangan bakteri.

Rempah khas Sumatera Utara ini juga bisa diolah menjadi minyak atsiri yang mengandung senyawa terpen bersifat antioksidan seperti geraniol, linalool, dan limonen.