Pertanianku — Kabar gembira bagi pembudidaya buah avokad karena perusahaan importir Jepang Great Giant Foods (GGF) Ltd. berniat mengimpor buah segar asal Indonesia. Rencana tersebut disampaikan Atase Pertanian Indonesia, Sri Nuryanti berdasarkan pangsa pasar yang besar di Jepang. Karena itu, peluang ekspor avokad ke Jepang pun terbuka lebar.
“Kami telah meminta pemerintah Jepang menambah kuota ekspor pisang dan nanas menjadi 10 ribu ton dan 8 ribu ton per tahun,” ujar Nuryanti dalam pertemuan yang berlangsung di Tokyo, Jepang, seperti dilansir laman Kementerian Pertanian, Minggu (7/7).
Menurutnya, meski masih dalam proses, permintaan itu cukup besar peluangnya mengingat saat ini Jepang juga tertarik untuk mengimpor aneka buah asal Indonesia.
“Buah alpukat (avokad) ini merupakan permintaan baru yang akan kami sampaikan kepada Direktur Jenderal Hortikultura agar ditindaklanjuti dengan izin ekspor buah alpukat (avokad) ke Jepang,” katanya.
Ia berharap, proses perizinan ekspor lebih mudah untuk avokad karena Jepang tidak menghasilkan buah tersebut sehingga tidak menimbulkan sensitivitas pada isu perlindungan petani domestik. Apalagi, selama ini Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki syarat ekspor cukup rumit.
“Tentu saya berharap untuk proses perizinan ekspor ini tidak menimbulkan sensitivitas. Kalau izin ekspor buah mangga sih sudah memasuki tahap ketujuh dari tiga belas tahap yang ada. Beberapa waktu lalu MAFF juga mengirim surat konfirmasi hasil evaluasi JICA pada perlakuan mangga menggunakan Vapour Heat Treatment (VHT) di Indonesia,” ungkapnya.
Nuryanti juga berharap, Direktur Jenderal Hortikultura segera melakukan pengajuan izin ekspor ke MAFF sebagai prosedur baku Evaluation for the Request from Exporting Country for Lifting a Ban on Plant Impor.
“Sebagaimana yang telah diatur dalam Article 7.1 Plant Protection Act of Japan. Prosedur itu harus diajukan,” katanya.