Pertanianku – Seorang pengusaha muda asal Pati, Jawa Tengah, melalui perusahaan PT Dua Putra Utama Makmur (DPUM) mengembangkan bisnis pengolahan ikan dengan omzet miliaran rupiah. Bahkan, pengusaha muda ini telah mencatatkan sahamnya pada PT Bursa Efek Indonesia.
DPUM memiliki pabrik pengolahan ikan dan udang yang berlokasi di Jl. Raya Pati-Juwana km 7, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Pemerhati sektor perikanan dan kelautan Indonesia Alan F. Koropitan menilai, apa yang diraih DPUM membuktikan bahwa prospek perusahaan sektor perikanan dan kelautan di Indonesia semakin cerah.
“Perusahaan yang bergerak dalam bidang perikanan yang terintegrasi dengan pengolahan hasil laut itu, kini sudah banyak yang mencetak pencapaian yang luar biasa,” kata Alan.
DPUM sendiri baru terbentuk secara legal pada 2012, dan yang dijalankan oleh sekumpulan wirausaha muda asal Pati, Jawa Tengah.
Mereka mengawali langkah dan merintis usaha dari bawah, tetapi dalam hitungan 3 tahun saja atau pada 2015, perusahaan yang mempunyai visi menjadi pabrik pengolahan udang dan ikan terbesar di Indonesia itu, sudah mampu melakukan IPO.
Alan menilai, lajunya sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perikanan dan kelautan di Indonesia, tidak mengherankan. Sebab, bisnis di industri ini sangat menjanjikan.
“Benar, sangat menjanjikan. Makanya kita perlu badan otorita perikanan, supaya lebih fokus,” ujar pengajar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB.
Ia bahkan memprediksi perusahaan yang bergerak dalam bidang perikanan dan kelautan di Indonesia, seharusnya mendapatkan hasil yang lebih baik.
Sebab menurut dia selama ini, kapal-kapal ikan yang digunakan 90% lebih berukuran di bawah 30 GT.
“Artinya, kita hanya fokus pada area penangkapan yang kurang dari 12 mil atau perairan teritori. Upaya ke perairan ZEE masih kurang, apalagi ke perairan di luar ZEE (high seas),” ujarnya.