Pertanianku – Usaha peternakan angsa putih memang masih jarang dilakukan. Ini karena kebanyakan masyarakat memilih unggas jenis lainnya untuk diternak. Katakanlah saja seperti ayam, bebek, burung puyuh dan yang lainnya. Sebab, pemasarannya dinilai lebih mudah ketimbang angsa dan yang terpenting banyak peminatnya.
Namun, tidak jarang masyarakat meminati angsa karena ukuran tubuhnya yang besar sehingga dapat menghasilkan daging yang jauh lebih banyak ketimbang unggas lainnya. Biasanya, permintaan daging angsa akan meningkat saat momen tertentu seperti perayaan hari keagamaan yang membutuhkan daging.
Peluang usaha beternak angsa putih
Usaha beternak angsa putih ini memiliki prospek yang luas karena belum banyak persaingannya. Namun, salah satu kendala yang harus dihadapi nantinya ialah proses pemasarannya. Seperti yang kita tahu bahwa masyarakat belum terbiasa mengonsumsi daging angsa sehingga kecil kemungkinannya diminati pasar. Meskipun begitu, siapa sangka unggas yang belum banyak peminatnya ini berharga fantastis di pasaran. Di beberapa daerah harga sepasang angsa ini mencapai Rp500.000. Bukankah itu harga yang terbilang tinggi di antara unggas lainnya?
Beternak angsa putih ini selain bisa diambil dagingnya ternyata juga bisa menghasilkan telur yang ukurannya jauh lebih besar ketimbang telur unggas lainnya seperti ayam, bebek, dan yang lainnya. Ini karena ukuran tubuhnya jauh lebih besar dibanding unggas lain.
Angsa sendiri setiap periode bertelur bisa menghasilkan telur hingga belasan butir. Telur-telur itu akan menetas apabila dibuahi oleh angsa jantan. Bila telur dierami sampai menetas, sifat induknya akan lebih agresif atau galak. Jadi, sebaiknya kurangi gangguan terhadap angsa.
Selain itu, ada keunikan yang lain dari angsa, yaitu suaranya yang sangat keras. Apabila ada gangguan atau hal lain, angsa akan bersuara layaknya memberi kode.