Pertanianku – Pemangkasan merupakan salah satu cara pembentukan pohon agar tanaman mudah dipelihara karena pendek dan memiliki percabangan teratur. Dengan perawatan seperti ini, tanaman juga dipaksa agar mau berbunga atau berbuah lebih cepat. Hal ini terjadi karena energi yang sebenarnya untuk keperluan pertumbuhan vegetatif dialihgunakan untuk pertumbuhan generatif.
Perlakuan pemangkasan antara lain untuk mengurangi daun, cabang, dan ranting agar tajuk tanaman tidak terlalu rimbun. Selain itu, pemangkasan juga dilakukan dengan membuang bagian-bagian tanaman yang rusak, mati, atau terkena penyakit agar pohon sehat dan selalu prima. Dengan kondisi yang sehat, tanaman dapat menghasilkan produk yang berkualitas.
Perlakuan pemangkasan yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh sehat, merangsang pertumbuhan tunas-tunas muda, serta membatasi pertumbuhan vegetatif tanaman agar tidak berlebihan. Selain itu, tanaman akan mendapat sinar matahari yang lebih banyak dan merata.
Pada dasarnya, pemangkasan untuk tanaman buah dalam pot dapat dibedakan dua macam, yaitu pemangkasan vegetatif dan pemangkasan generatif. Pemangkasan yang pertama bertujuan untuk memperoleh cabang dan ranting yang sehat dalam jumlah banyak sebagai dasar pembentukan tanaman. Adapun pemangkasan yang kedua bertujuan untuk memperoleh cabang dan ranting pembuahan.
Sistem pemangkasan tanaman dalam pot agak berbeda dengan pemangkasan tanaman yang tumbuh di lapang. Cabang dan ranting tanaman dalam pot perlu dibentuk sedemikian rupa agar tidak tumbuh terlalu panjang, kira-kira sisakan 25 cm. Cabang dan ranting yang dipelihara adalah cabang yang baik kondisinya agar dapat menghasilkan bunga atau buah.
Tanaman yang tumbuh dalam pot jangan dibiarkan tumbuh terlalu banyak dahan dan cabang. Tanaman yang pokok batangnya berdiameter sekitar 3—5 cm sebaiknya cukup memiliki 5—6 dahan saja. Dahan lain yang tidak dikendaki sebaiknya dipangkas.
Pemangkasan untuk mengurangi daun, ranting, dan cabang dilakukan agar tajuk tidak terlalu rimbun dan tanaman tumbuh dengan sehat dan gangguan hama serta penyakit terkendali. Pemangkasan di sini dilakukan dengan memotong cabang, ranting, dan daun-daun yang salah arah dan saling bersilangan, terutama yang terletak di dalam tajuk mahkota. Dahan dan tunas air juga perlu dipangkas.
Selain itu, pemangkasan cabang dan ranting juga berfungsi untuk merangsang Tabulampot agar cepat berbuah. Pada Tabulampot anggur biasanya dilakukan pemangkasan cabang dan ranting ketika menjelang akhir musim hujan. Membuang bagian tanaman yang rusak atau mati dengan pemangkasan sangat penting bagi kesehatan tanaman agar penyakit tidak mudah menular ke bagian lain yang sehat. Agar kesehatan tanaman tetap terjamin, pemangkasan dilakukan dengan memakai alas tajam dan menutup bekas luka pangkasan dengan ter atau karbolinium. Pemangkasan bagian yang rusak atau mati juga dilakukan pada Tabulampot belimbing setelah masa panen. Hal ini bertujuan untuk merangsang pembuahan pada masa tanam berikutnya.
Pemangkasan yang tepat dapat memberikan pengaruh yang sangat baik bagi pertumbuhan dan pembuahan tanaman pada masa-masa selanjutnya. Adanya keserasian antara besar batang dan percabangan akan membuat pertumbuhan batang lebih kokoh dan tajuk tanaman terbentuk lebih indah.
Pemangkasan untuk merangsang pembungaan sebaiknya dilakukan ketika kondisi tanaman dalam keadaan sehat dan saat pertumbuhan vegetatifnya sangat pesat, yaitu pada awal musim hujan sebelum cabang-cabang baru terlanjur berkayu. Untuk memperbaiki kualitas buah yang dibesarkan, tanaman yang berbunga atau berbuah lebat perlu dikurangi sebagian jumlahnya. Dengan demikian, buah yang tersisa dapat tumbuh lebih besar dan lebih baik mutunya.
Sumber: Buku Tips Membuahkan Tanaman Dalam Pot