Pembenihan Ikan Nila Di Kolam 400 m2

Pertanianku – Potensi usaha pembenihan ikan nila akan berkembang dan tumbuh sesuai dengan segmen pembesarannya. Bila usaha pembesarannya berkembang pesat, tentu saja usaha pembenihannya juga dapat berkembang dengan baik. Seperti di daerah Klaten, Jawa Tengah, usaha pembesaran nila berkembang dengan baik sehingga pembenihannya juga berkembang.

Pembenihan Ikan Nila Di Kolam 400 m2

A. Peluang Usaha

Pembenihan ikan nila (Oreocromis niloticus) termasuk mudah dilakukan. Salah satu faktornya adalah kemudahannya dalam memijah dan tidak membutuhkan teknik yang sulit. Bahkan, sering terjadi pemijahan yang tidak dikehendaki (inbreeding). Adapun frekuensi pemijahan nila dalam satu tahun minimal 6 kali karena recovery gonad induk betina sekitar 1—2 bulan. Seekor induk betina dapat menghasilkan telur 300—3.000 butir, tergantung bobot induk betina.

B. Memulai usaha

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memulai usaha pembenihan nila.

  • Pilih lokasi usaha yang memiliki air dengan pH 6,5—8,5; suhu 24—32o C; oksigen terlarut 3 ppm; dan tidak tercemar.
  • Buat kolam permanen. Luas kolam induk 160 m2, kolam pemijahan 80 m2, dan luas kolam pendederan 160 m2.
  • Pasang hapa ukuran 1 m x 2 m x 3 m pada kolam pemijahan dan pendederan.
  • Siapkan peralatan yang dibutuhkan seperti wadah benih, seser, pompa air, termometer, dan pH kit.
  • Siapkan induk yang telah matang telur.
  • Masukkan induk pada kolam pemijahan dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1 : 3.

C. Kendala

  • Sering terjadi inbreeding sehingga kualitas benih pada keturunan berikutnya akan menurun.
  • Air kolam yang kotor dapat menghambat atau merusak pertumbuhan telur.
  • Perkembangan tidak terkontrol karena mudah memijah.

D. Strategi

  • Pastikan tempat pemeliharaan induk jantan dan betina terpisah.
  • Masukkan induk yang telah dipilih ke dalam kolam pemijahan. Biarkan induk memilih pasangannya. Setelah terjadi pembuahan, telur akan dierami di dalam mulut induk betina selama 4—5 hari hingga menetas.
  • Sekitar 2—3 hari setelah menetas, larva diberi pakan berupa pakan alami (rotifera, daphnia/moina) atau pakan buatan serbuk.
  • Lakukan pergantian air rutin selama perawatan larva.
  • Panen nila setelah dipelihara selama 1—2 bulan.
  • Lakukan perawatan mulai dari larva untuk membuat ikan nila jantan (seks reversal). Nila jantan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dan dagingnya lebih tebal.
  • Untuk mendapatkan induk yang berkualitas, sebaiknya ketahui sentra produksinya seperti Tasikmalaya, Bandung, Bogor, Sukabumi, Ciamis, serta Parung (Jawa Barat); Semarang, Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, serta Temanggung (Jawa Tengah).

E. Pasar

Permintaan benih nila sangat tinggi dan datang dari berbagai penjuru wilayah di Indonesia. Peluang pasarnya sangat menjanjikan. Cianjur yang termasuk salah sentra produksi nila pun masih keteteran dalam memenuhi permintaan benih yang tidak pernah surut.

 

Sumber: Buku 33 Bisnis Perikanan