Pertanianku – Pada hari pertama dan kedua elver sengaja tidak diberi makan sehingga kondisinya lapar. Hari berikutnya, selama 2—3 hari, elver mulai diberi pakan pasta yang terbuat dari daging kerang dan cacing sutera. Pakan alami seperti cacing sutera sangat disukai elver sehingga dapat cepat dihabiskan. Kalaupun tidak habis, pakan ini masih akan bertahan hidup sehingga dapat dimakan oleh sidat sewaktu-waktu.
Sebenarnya fase pendederan juga bertujuan agar elver memakan pakan buatan. Biasanya pelet mulai diberikan setelah dipelihara selama 5—6 hari. Pakan buatan yang diberikan berupa pakan kering mengandung protein sekitar 55%. Ukuran pakan berdiameter 0,3 mm berupa serbuk. Pakan diletakkan dalam cawan (baki) dan ditaruh didasar bak. Untuk mengumpulkan elver agar mendekat ke pakan, di sekitar tempat pakan dapat dinyalakan lampu.
Pakan buatan (pakan kering) jangan langsung diberikan dalam jumlah banyak, tetapi dikombinasikan dengan pakan alami sampaisidat berumur 21 hari di bak. Caranya, tempat pakan dipasang di dua lokasi. Lokasi yang pertama adalah wadah yang berisi pakan alami dan lokasi lainnya adalah wadah yang berisi pakan kering. Pemberian pakan dilakukan empat kali sehari secara berselang-seling. Pukul 09.00 diberi pakan alami, pukul 12.00 diberi pakan buatan, pukul 15.00 diberi pakan alami, dan pukul 19.00 diberi pakan buatan. Total pakan yang diberikan sekitar 10% dari total berat badan per hari. Pemberian pakan untuk sidat jangan sampai terlambat karena dapat memacu kanibalisme antarsidat.
Pakan yang diberikan harus habis dalam jangka waktu 10 menit. Baki dan sisa pakan harus diangkat keluar setelah tenggang waktu tersebut. Hal ini harus dilakukan agar tidak ada sisa pakan yang tertinggal dan membusuk di dalam air. Jika terjadi demikian, kualitas air akan memburuk dan berdampak negatif terhadap sidat yang dipelihara.
Sumber: Buku Budidaya Belut dan Sidat