Pertanianku – Setelah tiga hari telur akan menetas menjadi larva dengan kantung kuning telur yang masih menempel di badannya. Pada kondisi ini, larva belum perlu disuplai pakan dari luar. Namun, setelah 12 hari kantung kuning telur tersebut habis sehingga suplai pakan dari luar harus segera diberikan. Untuk pertama kali, benih diberi pakan alami yang berukuran sangat kecil dan disesuaikan dengan bukaan mulut, seperti kutu air atau cacing sutera yang dicacah.
Pemberian pakan cacing sutera akan lebih mempercepat pertumbuhan larva. Frekuensi pemberiannya adalah 4—5 kali sehari sebanyak 1/4 sendok makan untuk 1.000 ekor larva. Jadi dalam sehari, sebuah akuarium membutuhkan cacing sutera sebanyak 1—1,5 sendok makan. Rentang pemberian pakan juga jangan terlalu dekat karena air akuarium akan mudah berubah menjadi keruh keputih-putihan.
Seiring dengan semakin besarnya ukuran larva gurami, perlu dilakukan penjarangan untuk mengurangi kepadatan dalam akuarium. Penjarangan dilakukan saat benih sudah berumur tiga minggu. Kepadatan benih di dalam akuarium dibuat menjadi 1.000 ekor per akuarium untuk akuarium berdimensi 100 cm x 40 cm x 50 cm. Pemindahan larva dapat dilakukan dengan menggunakan wadah plastik. Cara pemindahan tersebut dapat mengurangi stres pada larva. Air dari akuarium lama harus disertakan beberapa bagian ke dalam akuarium baru untuk mengurangi perbedaan sifat air baru.
Sumber: Buku Usaha Pembenihan Gurami