Pertanianku — Permintaan pasar gurami cukup stabil karena ikan air tawar ini diminati semua kalangan masyarakat. Untuk menopang kestabilan ketersediaan produk, dibutuhkan intensitas budidaya ikan gurami yang baik, terutama soal pemberian pakannya.
Pertumbuhan awal gurami jantan lebih lambat dibanding gurami betina sehingga pola manajemen pakan harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan. Berikut manajemen pakan yang bisa dilakukan.
- Jenis pakan
Gurami termasuk pemakan segala (omnivora). Saat masih menjadi larva, gurami makan hewan renik yang hidup sebagai peripiton. Adapun benih gurami lebih menyukai larva serangga, krustasea, zooplankton, dan cacing sutera.
Gurami dewasa menyukai daun-daunan dari tumbuhan air. Jenis daun yang sering diberikan sebagai pakan gurami adalah daun talas, daun singkong, daun pepaya, daun kangkung, daun ubi jalar, ketimun, toge, dan labu.
- Cara pemberian
Pakan diberikan dengan frekuensi 2—3 kali sehari. Pakan dapat diberikan selang-seling antara pakan buatan (pelet) dan daun-daunan. Jika Anda sering memberikan pakan daun-daunan dan pelet berkadar protein tinggi,pertumbuhan gurami akan lebih cepat. Pada bulan-bulan tertentu, pakan gurami dapat dicampur dengan ragi tempe dan tapai.
Pakan dari dedaunan perlu dijemur dahulu sebelum diberikan sehingga layu. Tujuannya, agar getah yang beracun bisa dieliminasi. Sementara itu, agar pakan pelet lebih efisien, sebaiknya gunakan pakan tepung agar ikan gurami yang bergerak lambat memiliki cukup waktu untuk memakan peletnya.
- Waktu pemberian
Pemberian pakan pada pembesaran gurami dapat dilakukan tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Pemberian pakan sore hari dapat diperbanyak dosisnya karena rentang pemberian berikutnya cukup lama.
- Takaran pemberian
Pelet dengan kandungan protein 30%—46% dapat diberikan 2%—3% dari berat total gurami setiap harinya. Adapun pakan dari dedaunan dapat diberikan 5%—10% setiap satu atau dua hari.