Pertanianku – Lahan pertanaman cabai perlu diberi pupuk dasar sebagai pemupukan awal. Umumnya pupuk dasar berupa campuran pupuk kandang atau kompos dan NPK.
a. Lahan baru
Dosis pupuk kandang atau kompos untuk lahan yang baru dibuka adalah 20—30 ton/ha dan pupuk NPK sekitar 500 kg/ha. Pupuk NPK dapat diganti dengan campuran pupuk tunggal urea, TSP dan ZK dengan takaran untuk urea 311 kg/ha, TSP 438 kg/ha, dan ZK 466 kg/ ha. Selain itu, pupuk ZK dapat diganti dengan KCl sekitar 381 kg/ha.
Bila lahan yang baru dibuka banyak mengandung pasir, pemberian pupuk buatan NPK perlu dilebihkan sampai 800 kg/ha. Seandainya pupuk NPK akan diganti dengan campuran pupuk tunggal maka dosisnya pun perlu dilebihkan dari dosis di atas. Dosis pupuk tunggal tersebut adalah urea 355 kg/ha, TSP 666 kg/ha, dan ZK 711 kg/ ha atau KCl 581 kg/ha.
b. Lahan lama
Kebutuhan pupuk dasar untuk lahan yang pernah diolah atau pernah ditanami tidak sebanyak lahan baru. Takaran pupuk kandang atau kompos hanya sekitar 10—20 ton/ha, sedangkan NPK hanya sekitar 66 kg/ha. Bila menggunakan pupuk tunggal, dosisnya adalah urea 66 kg/ ha, TSP 62 kg/ha, dan ZK 66 kg/ha atau KCl 54 kg/ha.
Walaupun sudah disebutkan dosisnya seperti pada Tabel 13, tetapi sebenarnya dosis pemberian pupuk harus didasarkan pada pH tanah. Dosis yang sudah disebutkan hanya berlaku untuk tanah dengan pH netral (6,0—7,0). Bila pH tanah belum atau tidak netral maka tanah perlu dinetralkan terlebih dahulu sebelum dipupuk.
Tanah perlu dinetralkan karena pada pH netral semua hara yang diperlukan tanaman dapat diserap oleh akar secara berimbang. Jadi,pupuk yang diberikan ke dalam tanah dapat dimanfaatkan oleh tanaman secara maksimal. Bila pH tanah tidak netral maka hanya unsur–unsur tertentu saja yang dapat diserap akar, sedangkan unsur lainnya akan menumpuk dalam tanah. Penumpukan hara ini dapat menyebabkan tanaman menjadi keracunan.
Cara menetralkan tanah adalah dengan pengapuran untuk tanah masam (pH rendah ) atau pemberian bubuk belerang untuk basa (pH tinggi). Kebutuhan kapur antara 2—4 ton/ha, kecuali untuk tanah gambut dapat mencapai 19 ton per hektar. Kebutuhan bubuk belerang pun sama dengan kebutuhan kapur meskipun ini sangat jarang terjadi.
Dari pengalaman petani, pemberian bubuk belerang cukup 1 kg/m2. Cara pengapuran atau pemberian bubuk belerang adalah dengan penaburan. Perlakuan ini dilakukan saat musim kering (tanah dalam keadaan kering). Sesudah ditaburi kapur atau belerang, tanah dicangkul hingga kapur atau bubuk belerang bercampur rata dengantanah. Selanjutnya tanah dibiarkan selama dua minggu. Setelah itu, tanah disirami air. Pemupukan dapat dilakukan dua hari setelah penyiraman.
Sumber: Buku Bertanam Cabai di Lahan dan Pot