Pertanianku – Sapi simental berasal dari Swiss dan saat ini berkembang lebih cepat di Benua Eropa dan Amerika. Jenis ini merupakan tipe sapi potong. Warna bulunya cokelat kemerahan (merah bata). Bagian muka dan lutut ke bawah serta ujung ekor berwarna putih.
1. Peluang Usaha
Secara genetik, sapi simental berasal dari wilayah beriklim dingin dan merupakan sapi tipe besar. Volume rumennya pun besar dan mampu menambah kebutuhan konsumsi di luar kemampuan sebenarnya. Saat ini, sapi ini banyak digemari oleh kalangan peternak sapi di Indonesia.
Kelebihan sapi simental yakni mampu menghasilkan daging yang bekualitas tinggi, pertumbuhan yang signifikan dan relatif lebih cepat, serta unggul dalam persentase karkas.
2. Memulai usaha
- Tentukan lokasi yang tepat untuk pembesaran sapi simental. Pilihlah tempat yang berhawa cukup sejuk.
- Siapkan kandang berdaya tampung yang sesuai untuk sapi sebanyak 30 ekor sapi.
- Sediakan bibit/bakalan sapi bangsa simental yang berketurunan baik.
- Siapkan perlengkapan kandang, pakan, minum, obat, dan vaksin.
- Sediakan pakan dan minum yang cukup.
- Satu periode pembesaran sapi simental sekitar 8 bulan.
3. Kendala
- Salah satu kendala pembesaran sapi potong adalah keterbatasan pakan. Untuk itu, perlu dicari solusi pakan alternatif selain rumput unggul dan fermentasi.
- Potensi kenaikan bobot badan harian sapi ini dapat mencapai 1,5—1,8 kg/hari. Namun, pertambahan tersebut sulit tercapai di Indonesia karena belum mengoptimalkan sistem pemeliharaan dan jumlah pakan yang masih kurang, baik dari segi kuantitas maupun kualitas gizinya.
4. Strategi
- Kandang yang harus disediakan bertipe individu berukuran 1,5—2 m2/ekor. Kandang dapat dibuat semipermanen atau permanen. Sebaiknya, lantai kandang diplester dengan sanitasi yang baik. Buat ventilasi agar sapi merasa nyaman di dalamnya.
- Membentuk jaringan pembibit, pedagang, dan di pasar hewan ternak untuk mendapatkan suplai bibit yang baik dan cepat sesuai kebutuhan.
- Pemberian pakan sesuai kebutuhan, baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Pakan hijauan dapat diberikan minimal 10—15% dari bobot badan (BB). Untuk konsentrat diberikan sebanyak 1—2% dari bobot. Pakan diberikan 2—3 kali sehari semalam.
- Sebaiknya, pembesaran sapi dimulai dari pedet pascasapih setelah lepas kolostrum atau pedet berumur 3 bulan. Pedet selanjutnya dibesarkan hingga berumur 1 tahun atau lebih untuk dijadikan induk.
- Berikan obat cacing, vitamin, dan vaksinasi secara rutin sesuai kebutuhannya.
- Kebutuhan minum sapi sekitar 30—50 liter/hari. Sebaiknya, di dalam air minumnya ditambahkan mineral garam sebanyak 50 g/hari dan kalsium (CaCO3) sebanyak 100 g/hari.
5. Kunci Sukses
- Sebelum memulai usaha, sebaiknya peternak atau calon peternak menggali informasi dan wawasan cara beternak sapi potong yang baik. Informasi tersebut dapat diperoleh dengan membaca buku, majalah, tabloid, dan artikel-artikel di internet tentang sapi potong. Selain itu, peternak juga dapat bertukar pikiran dengan peternak lain yang berada di lingkungan sekitar. Jika tidak ada, calon peternak bisa mencari informasi mengenai peternak sapi yang ada di daerah lain.
- Memiliki kemampuan teknis beternak yang baik dan benar, terutama menyangkut masalah pemberian pakan. Konsentrat merupakan salah satu pakan yang wajib diberikan pada usaha pembesaran sapi potong ini.
Sumber: Buku 34 bisnis Peternakan Hasilkan Jutaan Rupiah