Pembesaran Kerang Hijau

Pertanianku – Kerang hijau (Perna viridis) banyak dijumpai di daerah pantai di seluruh wilayah Indonesia. Kerang ini suka menempel pada substrat yang ada di pantai. Kerang hijau memiliki gizi yang cukup baik sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Budi daya kerang hijau tergolong mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar. Dengan budi daya di lokasi yang baik dan perlakuan yang tepat, akan menghasilkan kerang hijau yang dapat dinikmati dengan aman.

A. Memulai usaha

– Pilih lokasi usaha pembesaran yang airnya bersih dan jernih dengan salinitas 15—35 ppt, pH 7,5—8,5, suhu 24—32o C, oksigen terlarut minimal 3 ppm, dan tidak tercemar.

– Siapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti salinometer, termometer, pH meter, dan test kit kualitas air.

– Buatlah tonggak dari bambu atau gantungan-gantungan bambu dengan rakit di perairan tepi pantai. Bambu sebagai tonggak atau gantungan dengan rakit dapat dibalut ijuk. Selain dari ijuk, kolektor dapat terbuat dari bahan waring, jaring nilon, atau sabut kelapayang diselipkan pada tali. Banyaknya tonggak atau gantungan bambu sesuai dengan kebutuhan. Bibit kerang hijau atau spat akan menempel dengan sendirinya pada tonggak atau gantungan bambu. Puncak musim pemijahan pada Mei—Juli.

B. Kendala

– Kerang termasuk binatang filter feeder sehingga sangat rawan dengan air yang terkontaminasi.

– Tonggak atau gantungan dengan rakit yang tidak kuat akan rusak jika terkena arus kencang.

C. Strategi

– Pastikan tonggak atau gantungan dengan rakit terpasang kuat.

– Hindari pembesaran di daerah lokasi yang berpotensi polusi.

– Lakukan pemanenan sekitar 6 bulan setelah penempelan spat secara sortasi karena pertumbuhan kerang tidak sama.

 

Sumber: 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan