Pembesaran Kerapu di KJA

Pertanianku – Salah satu potensi budi daya kerapu di Indonesia ada di Lombok Timur yang luasnya mencapai 509,4 ha dengan pemanfaatan baru 6,5 ha. Jika melihat perbandingan tersebut, pengembangan budi daya laut di sana masih sangat besar peluangnya.

Pembesaran Kerapu di KJA

Pengembangan lainnya terdapat di Pesisir Selatan, Padang, Pasaman Barat, dan Mentawai. Hingga saat ini, tercatat 472 lubang kerambaikan kerapu di Pesisir Selatan, 24 lubang di Pasaman Barat, 24 lubang di Padang, dan 10 lubang di Mentawai. Sementara itu, produksi kerapu di Pessel mencapai 9 ton.

Sentra produksi kerapu masih didominasi oleh 10 Provinsi penghasil utama, yaitu Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Nanggroe Aceh Darussalam, Lampung, Sulawesi Tenggara, Jawa Timur, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, dan Maluku.

A. Peluang Usaha

Harga kerapu konsumsi bisa dikatakan cukup mahal sehingga usaha pembesaran kerapu cukup menarik dan menguntungkan. Teknik budi dayanya tidak terlalu sulit. Usaha pembesaran kerapu dapat dilakukan mulai dari benih atau gelondongan hingga ukuran konsumsi. Jika menginginkan waktu usaha yang lebih pendek, pembesarannya dapat dimulai dengan menebar gelondongan. Namun, tentu harga gelondongan lebih mahal daripada benih yang lebih kecil.

B. Memulai usaha

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam memulai usaha pembesaran kerapu di KJA.

  • Pilih lokasi usaha pembesaran yang memiliki air dengan salinitas 15—35 ppt; pH 6,5—8,5; suhu 24—32° C, dan oksigen terlarut minimal 3 ppm.
  • Buat KJA berbentuk persegi dengan ukuran 100 m2 yang dibuat 4—6 petak.
  • Siapkan peralatan yang dibutuhkan di antaranya salinometer, termometer, pH meter, dan tes kit kualitas air.
  • Tebar benih yang telah didederkan atau digelondongkan seukuran 7—9 cm dengan kepadatan 50 ekor/m3.

C. Kendala

  • Budi daya di laut sangat berhubungan dengan kondisi arus air.
  • Pengangkutan kerapu harus dalam kondisi hidup.
  • Ketersediaan benih kerapu masih terbatas.

D. Strategi

  • Berikan pakan berupa ikan rucah atau pakan pelet yang mengandung proteinnya >40%. Jika kerapu masih kecil, ikan rucah perlu dicincang kecil dahulu sebelum diberikan. Pemberian pakan sebanyak 3—5% dari bobot ikan dengan frekuensi 3 kali sehari. Pemberian pelet pada kerapu harus dibiasakan terlebih dahulu. Pelet dirasa lebih praktis dan lebih mudah untuk menghitung konversi kebutuhan pakannya.
  • Lakukan panen setelah ikan kerapu dipelihara 4—8 bulan, tergantung umur gelondongan yang ditebar.
  • Lakukan pemasaran dalam kondisi hidup untuk mendapatkan harga yang tinggi.

E. Pasar

Beberapa negara tujuan ekspor kerapu antara lain Cina dan Hongkong. Sebagai contoh, berapa pun produksi ikan kerapu yang ada akan selalu diserap oleh pasar Hongkong. Bahkan, pembeli dari Hongkong akan langsung menjemputnya ke lokasi.

 

Sumber: Buku 33 Bisnis Perikanan