Pembesaran Lele di Lahan Sempit pun Bisa Lho

Pertaianku Pembesaran lele di lahan sempit merupakan solusi bagi Anda yang tidak memiliki cukup lahan untuk membudidayakan lele. Metode ini dilakukan sebagai upaya pemanfaatan lahan menganggur di sekitar rumah.

Pembesaran lele di lahan sempit
Foto: Google Image

Pembesaran lele sendiri merupakan suatu kegiatan budidaya yang bertujuan menghasilkan lele ukuran konsumsi. Lele ukuran konsumsi dinilai layak dipanen jika telah mencapai ukuran 8—12 ekor/kg. Benih lele yang digunakan untuk kegiatan pembesaran biasanya berukuran 5—6 cm, 7—8 cm, dan 9—10 cm per ekor.

Semakin besar ukuran benih, akan semakin cepat dipanen. Jika benih lele yang ditebar berukuran 7—8 cm/ekor, dapat dipanen saat umur dua bulan. Selain itu, waktu panen bisa dipercepat jika frekuensi pemberian pakan per harinya lebih sering dilakukan.

Usaha pembesaran lele tidak perlu memerlukan kolam khusus juga dapat dilakukan di lahan sempit dan terbatas dengan memanfaatkan pekarangan rumah atau dak rumah sebagai lokasi budidaya lele. Lahan yang digunakan untuk budidaya ini juga dapat berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau telah dimanfaatkan namun kurang produktif.

Luas kolam pembesaran lele di lahan sempit sekitar 4—50 per meter persegi dan tinggi air kolam minimal 1 meter. Kolam pembesaran lele secara intensif sebaiknya jangan terlalu luas. Maksudnya, supaya pengelolaan air dan pengawasannya lebih mudah. Berdasarkan buku Pembesaran Lele di Berbagai Wadah Pemeliharaan, luas kolam 15 meter persegi sudah dapat menghasilkan lele konsumsi sebanyak 450—500 kg.

Bagi Anda yang ingin terjun dalam usaha pembesaran lele, sebaiknya memiliki kolam ukuran kecil sekitar 15 meter persegi dengan jumlah kolam yang banyak. Tujuannya, agar panen lele bisa digilir waktunya dan yang terpenting lagi bisa kontinyu dalam memproduksi lele. Jenis kolam pembesaran lele di lahan sempit dapat berupa kolam semen, kolam tanah, kolam terpal, bak comberan atau kubangan, kolam taman, dan kolam bak/drum.