Pertanianku – Membedakan jenis kelompok merpati yang belum dewasa hampir tak mungkin dilakukan, meskipun biasanya dalam satu cluthc (sepasang telur/sepasang anak yang dihasilkan oleh induk dan ayah) selalu terdiri dari jantan dan betina. Biasanya merpati jantan lebih besar dan kasar; lehernya lebih tebal; serta jika bercumbu membuat gerakan melingkar, memekarkan bulu ekor, dan merebahkan bulu sayapnya. Merpati betina lebih kecil dan tidak terlalu ribut sewaktu kawin. Dalam proses cooing dan billing, betina selalu menempatkan paruhnya pada paruh jantan.
Catatan produksi merpati perlu diperhatikan dalam pembibitan, di samping semua kharakteristiknya. Jika masih muda (2—3 tahun), sepasang merpati mampu menghasilkan 16—18 anak per tahun. Bila pasangan sudah tua (5—6 tahun), hanya mampu menghasilkan sekurang-kurangnya 12 ekor anak/tahun.
Induk dan pejantan yang dipilih semestinya memiliki kriteria sebagai berikut.
- Harus mempunyai semangat kawin yang sangat tinggi.
- Pejantan ikut membuat sarang, mengerami telur, dan membesarkan anaknya yang baru menetas.
- Umur kawin pertama terjadi pada 5—8 bulan.
- Produksi telur puncak terjadi pada umur 12—18 bulan dan bertahan sampai 2—3 tahun.
- Bila selama setahun tidak menghasilkan 12 anak, sudah tidak dapat disebut produk komersial.
Sumber: Buku Budidaya 22 ternak potensial