Pembibitan Pohon Pelindung Tetap Tanaman Cokelat

Pertanianku – Pohon pelindung tetap dapat langsung ditanam di areal penanaman. Penanamannya dilakukan menggunakan bibit setek batang (stump tinggi). Pohon pelindung tetap yang umum ditanam dengan cara ini adalah pohon pelindung tetap yang tidak menghasilkan biji, cepat tumbuhnya, dan bebas dari kemungkinan serangan hama dan penyakit.
Pembibitan Pohon Pelindung Tetap Tanaman Cokelat

Suren (Gliricida sp.) adalah contoh pohon pelindung yang umum ditanam dengan cara ini, tetapi diperlukan pengelolaan tajuk sejak awal pertumbuhannya. Setek batang yang digunakan berdiameter 3,5—5 m, panjang 1 m. Bagian yang hendak ditanam sedalam 15—20 cm lebih dulu diruncingkan. Peruncingan bertujuan untuk memudahkan penanaman dan agar batang setek menancap dengan kukuh. Pohon pelindung tetap yang umum dibibitkan adalah L19, sebagai hasil okulasi Leucaena glauca dengan Leucaena glabrata. Hasil okulasi ini tidak menghasilkan biji sehingga tidak menimbulkan kekotoran di kebun.

Pada tahap awal pembibitan, biji dikecambahkan pada bedengan perkecambahan yang lebarnya 1 m dan panjangnya sesuai dengan jumlah biji yang dikecambahkan. Satu kilogram Leucaena glauca sudah cukup untuk menanami areal cokelat seluas 10 ha. Biji yang hendak dikecambahkan lebih dahulu direndam air selama 24 jam. Sebelumnya, biji yang akan dikecambahkan dipilih dulu dan hanya diambil biji yang tenggelam di dalam wadah perendaman. Perkecambahan dilaksanakan dengan cara menanam biji sejajar di dalam bedengan sedalam 1—1,5 cm, berjarak 2 cm x 3 cm. Media bedeng berupa pasir. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan terangkatnya biji dan agar akarnya tumbuh lurus. Kecambah dipelihara selama 21 hari di bedengan perkecambahan sebelum dipindahkan. Pemeliharaan meliputi penyiraman dan penyemprotan insektisida Gusadrin 2—5 cc per liter air untuk mencegah serangan kutu loncat (Heteropsylla sp.).

Bibit yang telah berumur 21 hari kemudian dipindahkan ke media berikutnya. Ada dua kemungkinan media tanamnya, yaitu langsung ke tanah (ground nursery) atau polibag. Untuk bibit yang ditanam langsung ke tanah, areal penanamannya berjarak 20 cm x 30 cm. Pohon pelindung tetap demikian umumnya ditanam sebagai setek batang setelah tunasokulasi tumbuh dengan baik. Untuk bibit yang hendak ditanam di polibag, lebih dahulu harus disiapkan polibag ukuran 20 cm x 30 cm.

Tanah yang diisikan ke dalam polibag berasal dari lapisan tanah atas. Bila Leucaena glauca telah berumur 4—5 bulan, okulasi Leucaena glabrata sudah dapat dilaksanakan menurut cara baku. Hasil okulasi yang gagal dapat diulang pada sisi lain dari batang. Pemeliharaan berupa penyiraman dan penyemprotan insektisida harus terus dilaksanakan, baik sebelum maupun sesudah okulasi. Tiga bulan setelah okulasi, L19 sudah dapat ditanam di areal penanaman. Hal ini terutama bertujuan untuk mendapatkan cabang yang tinggi dan pohon yang tumbuh tegak. Keberhasilan pertumbuhan pohon pelindung tetap yang baik juga dapat dilaksanakan dengan menebas Flemingia congesta sejauh 50 cm dari batangnya. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi persaingan antara pohon pelindung tetap dan pohon pelindung sementara dalam mendapatkan hara dan air.

 

Sumber: Budidaya Cokelat