Pertanianku – Pada umumnya pemeliharaan itik grower oleh peternak dengan skala usaha lebih dari 1.000 ekor dilakukan dengan sistem penggembalaan. Lokasi usaha yang menerapkan sistem ini biasanya dilakukan di dekat sungai, sawah, danau, atau memang tersedia tempat penggembalaan. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi biaya pakan dengan memanfaatkan pakan alami. Namun demikian, itik yang dipelihara dengan sistem digembalakan masih memerlukan kandang sebagai tempat pemberian pakan, berteduh saat hujan, dan istirahat pada malam hari. Umumnya, tampilan itik yang digembalakan lebih bagus dibandingkan dengan itik kandang. Hal itu karena itik terhindar dari saling mematuk.
Saat ini, banyak peternak yang memilih memelihara itik grower dengan digembalakan. Selain lebih sedikit dalam pemberian pakannya, ada anggapan bahwa pemeliharaan itik yang digembalakan produksi telurnya lebih baik dibandingkan jika dipelihara dalam kandang. Di lapangan pun ternyata harga itik grower yang digembalakan lebih mahal.
Pada umumnya, itik grower yang digembalakan lebih bagus tampilannya dan lebih siap memasuki masa bertelur . Namun, bukan berarti itik baya yang dipelihara dalam kandang tidak bisa menyamai tampilan itik gembalaan. Hal itu dapat dibuktikan dengan memeliharanya pada kandang berhalaman dan disediakan tempat mandi serta dilakukankontrol pemberian pakan yang baik. Ternyata, dihasilkan itik dara dengan tampilan bagus dan siap memasuki masa bertelur.
Itik dapat mulai digembalakan pada umur satu bulan, yaitu saat mulai tumbuh bulu dada dan punggung. Itik umur tersebut digembalakan di tempat basah, tetapi sedikit air. Bila bulu dada sudah tumbuh penuh atau sekitar umur 50hari, penggembalaan dapat diarahkan ketempat berair. Umumnya, peternak memanfaatkan masa setelah panen padi dan waktupenggembalaannya dilakukan 2 kali sehari, yaitu pukul 08.00—11.00 dan 14.00— 17.00, tergantung kondisi lahan dan cuaca.
Pemberian pakan tambahan pada itik yang digembalakan sangat ditentukan oleh ketersediaan pakan alami di tempat penggembalaan. Pada tempat yang kurang tersedia pakan alami, pakan tambahan diberikan 65—70% dari total kebutuhan pakan. Sementara itu, di tempat yang banyak tersedia pakan alami, pakan tambahan yang diberikan hanya 20—30% dari total kebutuhan ransum itik grower.
Umumnya, penggembala itik sangat paham dengan ketersediaan pakan alami di suatu tempat dengan melihat besar-kecilnya isi tembolok itik. Jika tembolok kecil (kempis), berarti itik kurang mendapatkan pakan akibat ketersediaannya kurang. Sebaliknya, jika tembolok besar, berarti itik mendapat cukup pakan alami. Pemberian pakan tambahan dilakukan setelah itik digembalakan.
Sumber: Buku Itik Petelur Unggul