Pemeliharaan Itik pada Masa Rontok Bulu

Pertanianku – Pada akhir masa produksi, itik akan mengalami rontok bulu yang ditandai dengan berhentinya produksi telur, terlepasnya bulu-bulu dalam jumlah banyak, dan diikuti dengan tumbuhnya bulu-bulu baru sebagai pengganti bulu lama. Kejadian rontok bulu pada itik merupakan peristiwa alami, bukan penyakit dan bersifat genetik serta merupakan ciri khas itik Indonesia.

Pemeliharaan Itik Masa Rontok Bulu

Pemeliharaan itik pada masa rontok bulu berbeda dengan masa bertelur. Pada minggu ke-1—3 diberikan pakan grower dengan jumlah terbatas agar rontok bulunya dapat cepat dan serempak selesainya. Dapat pula diberikan pakan berkadar protein 12—13% dengan jumlah pakan sedikit lebih banyak, yaitu 80 gram/ekor/hari. Pada minggu ke- 4—7 diberikan pakan layer dengan jumlah agak banyak agar proses pertumbuhan bulu baru lebih cepat dan serempak serta diharapkan pada minggu ke-8 itik mulai bertelur kembali. Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Masa rontok bulu pada intinya memberikan masa istirahat dan perbaikan alat reproduksi setelah bertelur selama 8—10 bulan. Di beberapa daerah, setelah memasuki masa rontok bulu, itik mulai digembalakan. Selain untuk menghemat biaya pakan, juga dimaksudkan agar pada saat itik memasuki periode ke-2, itik bertelur lebih baik.

Setelah pergantian bulu lengkap dan memasuki minggu ke-7, selanjutnya itik siap memasuki masa bertelur ke-2 yang ditandai dengan mulai bertelur 1—2 butir dari satu kelompok itik. Memasuki minggu ke-8, produksi telur mulai naik. Selanjutnya, pemeliharaan itik dilakukan seperti pemeliharaan pada periode I.

 

Sumber: Buku Beternak Itik Hibrida Unggul