Pertanianku – Adapun tahapan pemeliharaan larva hingga menjadi benih siap panen adalah sebagai berikut.
- Umur 1—4 hari
Telur yang menetas akan menjadi larva. Selama 3—4 hari, larva tidak diberi pakan karena masih memiliki kuning telur sebagai cadangan makanan. Hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi air harus tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya. Pastikan suhu air masih dalam batas normal, yaitu 260—280 C. Sementara itu, ketinggian air sekitar 10—30 cm saja.
- Umur 5—15 hari
Pada hari kelima setelah menetas, barulah larva diberi pakan tambahan. Pakan yang diberikan bisa berupa rebusan telur yang diambil kuningnya saja, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan air secukupnya. Sebutir kuning telur dapat memenuhi kebutuhan larva sekitar 50.000 ekor. Dalam masa ini, pakan alternatif lainnya yang dapat diberikan adalah kutu air dan cacing sutera. Biasanya para peternak lebih cenderung memilih cacing sutera karena ketersediaannya di alam masih cukup banyak, bahkan sudah banyak yang menyuplainya dibandingkan kutu air. Cacing sutera diberikan sampai larva berumur 15 hari.
Pakan diberikan dengan frekuensi tiga kali sehari. Waktu pemberiannya pada pagi hari setelah matahari terbit sekitar pukul 08.00—09.00, kemudian pada siang hari, sekitar pukul 12.00—13.00, kemudian pada sore hari sekitar pukul 17.00—18.00.
- Umur > 15 hari
Setelah berumur 15 hari, pakan benih berupa cacing sutera sudah dapat digantikan dengan pakan lain berupa serbuk atau tepung. Setelah benih berukuran 3—4 cm, pakan diganti dengan pelet yang diameternya masih kecil, antara 0,6—0,8 mm. Jika benih sudah berukuran 5—6 cm, pakan diganti lagi dengan jenis pelet yang diameternya lebih besar, sekitar 1 mm. Pemberian pakan serbuk maupun pelet harus diperhatikan dengan benar. Jika pakan yang diberikan berlebih atau tidak termakan oleh ikan, kolam menjadi kotor sehingga perlu dilakukan proses pembersihan kolam (sipon).
Pakan diberikan dengan frekuensi 3—4 kali sehari. Waktu pemberiannya pada pagi hari sekitar pukul 08.00—09.00, pada siang hari sekitar pukul 12.00—13.00, kemudian pada sore hari sekitar pukul 16.00—17.00. Pemberian pakan terakhir dilakukan pada malam hari, yaitu antara pukul 21.00—24.00.
Agar kualitas air tetap terjaga maka penyiponan perlu dilakukan jika kondisi air terlihat sangat kotor. Pada saat penyiponan, air kolam ikut terbuang bersama kotoran. Untuk itu, air kolam sebaiknya ditambah sesuai dengan jumlah yang terbuang sehingga volumenya tetap sama.
Sumber: Buku Bisnis Benih Lele