Pertanianku — Setelah periode bertanam usai, instalasi hidroponik harus mendapatkan perawatan agar dapat digunakan dalam jangka waktu panjang. Perawatan instalasi hidroponik yang benar dapat mendukung keberhasilan periode budidaya berikutnya. Perawatan tersebut meliputi pembersihan pipa instalasi secara rutin dan mengecek secara berkala kondisi instalasi. Berikut ini beberapa pemeliharaan yang perlu Anda lakukan.
Membersihkan pipa-pipa instalasi
Pipa-pipa yang digunakan pada susunan instalasi harus dibersihkan secara rutin, misalnya1–2 bulan sekali. Perawatan dilakukan dengan membersihkan lumut yang tumbuh di dalam pipa. Lumut-lumut ini dapat menyerap nutrisi yang terdapat di dalam air. Apabila tidak dibersihkan, jumlahnya akan semakin banyak dan air nutrisi yang diserap oleh lumut pun semakin banyak. Tentunya, hal ini dapat mengganggu proses budidaya.
Selain itu, kehadiran lumut juga dapat mengganggu keindahan instalasi hidroponik, meskipun lumut tersebut tumbuh pada areal yang jarang terlihat.
Lumut yang tumbuh pada pipa bisa dicegah dengan memperkecil luas areal larutan nutrisi yang terkena sinar matahari. Hal ini bertujuan agar areal tersebut tidak ditumbuhi oleh lumut. Oleh karena itu, jenis pipa yang digunakan sebaiknya adalah pipa berbentuk bulat karena pipa ini terbukti efektif dapat menekan jumlah lumut yang tumbuh. Lumut hanya tumbuh pada sedikit bagian dari pipa yang bersentuhan dengan nutrisi (pipa bagian dalam) yang terpapar sinar matahari secara langsung.
Aliran nutrisi
Selain pipa, Anda juga harus memeriksa kondisi saluran nutrisi pada instalasi secara berkala. Aliran nutrisi harus berjalan lancar karena ini menjadi satu-satunya sumber hara bagi tanaman yang sedang dirawat. Apabila aliran nutrisi terhambat, pertumbuhan tanaman pun terhambat.
Saluran nutrisi yang menghubungkan antara tempat penanaman dan bak penampung harus dipastikan terpasang dengan benar. Apabila ada benda asing yang menyumbat, segera angkat benda tersebut agar tanaman tidak kekurangan nutrisi.
Pastikan juga saluran nutrisi tidak mengalami kebocoran agar air nutrisi dapat mengalir ke tanaman. Kebocoran yang ditemukan harus segera ditangani dengan mengganti atau menambalnya.