Pertanianku – Sapi perah sangat dibutuhkan untuk menyuplai susu. Usaha sapi perah ini dapat memberikan penghasilan setiap hari karena susu diproduksi setiap hari. Selain itu, secara ekonomis sapi perah dapat berproduksi sampai beranak 5—6 kali.
- Memulai usaha
– Siapkan lahan dan kandang. Kandang tidak harus besar, tetapi dapat menampung beberapa ekor sapi dan tidak mengganggu lingkungan.
– Buat kandang sapi laktasi. Ada dua macam kandang laktasi, yaitu sistem stall dan loose housing. Sistem stall dapat dibuat dalam bentuk tunggal atau ganda, tergantung jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, sapi ditempatkan satu baris. Untuk tipe ganda, sapi ditempatkan dua baris dan saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Di antara dua baris tersebut, perlu diberi jalur untuk jalan. Agar sapi selalu bersih dan nyaman, got pada kandang stall harus dibuat tepat di belakang kaki sapi. Sementara itu, loose housing membutuhkan lahan yang luas. Tipe kandang ini semakin populer sehubungan dengan fleksibilitas dalam pengaturannya. Kandang tipe ini mudah diperluas jika jumlah ternak yang dipelihara meningkat. Selain itu, sapi perah mendapat kesempatan bergerak serta mendapatkan udara segar dan sinar matahari yang cukup di dalam kandang.
- Kendala
– Jika kurang higienis menangani pemeliharaan dan pemerahan maka susu yang dihasilkan tidak bersih atau terkontaminasi.
– Produksi susu terkadang tidak stabil jika pasokan pakan tidak sesuai kebutuhan dan pemeliharaan tidak intensif.
- Strategi
– Pilih calon bakalan yang berkualitas dan lakukan pembesaran secara tepat karena akan mempengaruhi keberhasilan peternak.
– Lakukan perkawinan sapi tepat waktu. Tujuannya agar setiap tahun dapat menghasilkan pedet dan kontinuitas produksi susu terjaga.
– Lepaskan sapi yang dikandangkan secara rutin dan tempatkan di tempat exercise selama 1—2 jam agar mendapat sinar matahari dan kesempatan bergerak bebas untuk memperlancar peredaran darah maupun kesehatan kulit dan kuku.
– Berikan pakan yang berkualitas secara ad libitum atau sebanyak sapi tersebut dapat mengonsumsi. Namun, jangan berikan pakan yang kandungan bahan kering (BK) rendah, tetapi berikan hijauan yang mengandung kadar air cukup tinggi. Berikan konsentrat yang berkualitas sebanyak 8—10 kg/hari, tergantung bobot sapi (maksimum 2 kg/100 kg bobot badan).
– Perah sapi untuk mendapatkan susu jika telah beranak. Sapi mulai beranak pertama kali pada umur 24—30 bulan. Masa produksi seekor sapi atau satu periode laktasi yang ideal, yaitu 10 bulan atau 305 hari dengan masa kering selama 2 bulan. Pemerahan dilakukan minimal dua kali sehari.
– Bersihkan kandang, peralatan, dan pemerah susu setiap hari sebelum kegiatan pemerahan dilakukan.
– Jaga kebersihan badan sapi dari kotoran, lumpur, maupun air kencing agar terpelihara kesehatan kulitnya.
– Bersihkan puting dengan air, lalu keringkan, dan celup atau semprot dengan cairan desinfektan segera setelah pemerahan.
– Pelajari usaha sapi perah di tempat lain, seperti di Boyolali, Grati, Bandung, Bogor, dan Nusa Tenggara Barat.
Sumber: 79 Bisnis Pertanian Menguntungkan