Pemeliharaan Tanaman Stroberi Agar Tumbuh Optimal

Pertanianku Pemeliharaan tanaman stroberi terbilang cukup mudah. Namun, ada beberapa langkah yang harus dihasilkan agar pertumbuhan tanaman ini optimal. Tujuannya, agar menghasilkan buah stroberi yang berkualitas, baik dari segi rasa, penampilan maupun kandungan gizinya.

Pemeliharaan tanaman stroberi
Foto: freepik

Tanaman stroberi berasal dari daerah subtropis. Di Indonesia, stroberi ditanam di dataran tinggi dengan suhu yang rendah. Tanaman ini pun tidak tahan dengan curah hujan yang berlebihan. Oleh karena itu, lebih baik Anda memasang atap pelindung di bagian atasnya dengan plastik transparan.

Pemasangan plastik ini bisa dibantu dengan bambu yang dilengkungkan di area bedengan. Pemasangan portabel diperlukan sehingga plastik bisa dibuka dan ditutup. Dengan begitu, stroberi pun tetap menerima cukup sinar matahari.

Tak kalah penting, pengairan secara teratur juga menjadi kunci keberhasilan penanaman stroberi. Setidaknya, lakukan penyiraman sebanyak dua hingga tiga kali dalam seminggu. Volume air yang dibutuhkan berkisar antara 150—250 mililiter.

Di awal fase pembungaan dan pembentukan buah, pemberian air sebaiknya dikurangi. Hal ini dilakukan agar tanaman stroberi melakukan pertumbuhan generatif. Jadi, buah pun bisa terbentuk dengan lebih baik.

Tak hanya itu, pemupukan juga diperlukan dalam langkah memelihara stroberi. Saat fase vegetatif, pupuk yang digunakan adalah pupuk NPK dengan kandungan N yang lebih tinggi. Ketika memasuki fase pembungaan, pupuk yang digunakan masih pupuk NPK dengan dosis yang lebih tinggi daripada di awal pemberian.

Fase pembesaran dan pematangan buah sebaiknya ditunjang dengan pemberian pupuk tinggi kalium, contohnya KNO3. Rasa manis bisa dibantu dengan pemberian pupuk dengan kandungan magnesium.

Sebaiknya, Anda juga melakukan pemangkasan daun dan stolon. Pemangkasan ini dilakukan bila ada daun yang terserang penyakit, tua, atau tampak terlalu rimbun. Pemangkasan daun bertujuan efisiensi proses fotosintesis dan mencegah penularan penyakit. Pemangkasan stolon dilakukan agar hasil fotosintesis terpusat bagi buah.

Begitu pula dengan penjarangan bunga dan buah. Penjarangan ini berfungsi agar buah yang dihasilkan lebih berkualitas. Langkah ini dilakukan saat buah berukuran sebesar kelereng. Terakhir, penyiangan gulma dilakukan untuk mencegah nutrisi terserap oleh gulma.