Pertanianku — Semen untuk inseminasi buatan yang sudah berada di penampungan harus diperiksa terlebih dahulu. Pemeriksaan dapat dilakukan secara makroskopis dan mikroskopis. Selama proses pemeriksaan, semen harus diusahakan tetap stabil pada suhu 27–32°C. Pemeriksaan tidak boleh berlangsung lebih dari 15 menit.
Pemeriksaan bisa dilakukan dengan mengambil sedikit semen yang sudah dikumpulkan, kemudian sisanya untuk proses lain. Berikut ini cara memeriksa semen inseminasi buatan secara makroskopis.
Volume
Semen sapi yang bervolume rendah tetapi konsentrasi spermatozoa tinggi akan memperlihatkan warna krem atau warna susu. Volume semen sapi tergolong bervariasi antara 1–15 ml. Penurunan atau peningkatan volume semen yang diejakulasikan tidak berkaitan dengan fertilisasi dan sterilitas, kecuali tidak terjadi ejakulasi.
Volume semen yang dihasilkan dipengaruhi oleh bangsa, umur, ukuran badan, tingkatan makanan, frekuensi penampungan, dan berbagai faktor lain. Volume bisa dilihat langsung pada tabung spermatozoa berskala.
Warna
Warna semen bervariatif. Biasanya, Anda dapat menjumpai semen berwarna krem, putih susu, kuning, dan lain-lain. Derajat kekeruhan warna pada semen bergantung pada konsentrasi spermatozoa. Warna semen yang kekuningan tidak akan berpengaruh terhadap fertilitas. Warna tersebut disebabkan oleh pigmen riboflavin yang dibawa oleh satu gen autosomal.
Namun, Anda harus waspada bila semen berwarna hijau kekuningan, merah gelap, merah muda, kecokelatan, dan adanya gumpalan. Warna tersebut mengindikasikan semen terkontaminasi karena kuman, darah, nanah, atau kotoran.
Konsistensi
Konsistensi semen ada yang encer, agak kental, kental, dan lain-lain. Kekentalan dapat terlihat saat Anda menggoyang-goyangkan tabung secara perlahan. Konsistensi tersebut menjadi acuan untuk memperkirakan konsentrasi sel spermatozoa.
Bau dan pH
Bau semen cukup khas. Adapun pH semen perlu diperiksa dengan kertas lakmus. Kondisi pH sangat memengaruhi daya tahan hidup spermatozoa karena erat kaitannya dengan metabolisme spermatozoa. Kondisi pH semen harus dijaga dalam keadaan netral, yakni 6,2–7,5.