Pemerintah Diminta Serap Produk Hortikultura

Pertanianku — Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta supaya pemerintah menyerap produk hortikultura strategis seperti cabai. Tujuannya, agar petani tidak lagi terbebani persoalan distribusi dan fluktuasi harga.

produk hortikultura
Foto: Pixabay

“Bukan hanya beras, tapi juga komoditas lainnya, misalnya produk hortikultura yang bernilai strategis,” ujar Sekretaris Umum SPI, Agus Ruli Ardiansyah dikutip dari Antara, Selasa (15/1).

Menurutnya, kepastian daya serap pemerintah pada komoditas hortikultura seperti cabai menjadi penting, sebab tingkat fluktuatif harganya cukup tinggi.

“Persoalan anjloknya harga, tanaman hortikultura lebih tinggi dibanding tanaman pangan,” katanya.

Selain itu, pemerintah juga bisa memberi pelatihan kepada petani untuk mengatur pola tanam supaya tidak terjadi produksi berlebih, yang jadi penyebab jatuhnya harga. Dengan upaya ini, Agus mengharapkan persoalan distribusi dan harga yang diduga menjadi penyebab terjadinya aksi demonstrasi petani cabai di Demak, Jateng, tidak terjadi lagi.

Sementara itu, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan permasalahan yang terjadi akibat pembuangan atau demo petani cabai di Demak sudah selesai. Suwandi mengatakan tidak ada persoalan distribusi yang menyebabkan kenaikan harga cabai dan kegaduhan di tingkat petani.

“Kemarin yang harganya bagus itu sudah Rp18.000. Sudah senang semua. Barang sudah selesai, jangan heboh,” ujarnya.

Suwandi mengakui komoditas hortikultura strategis seperti cabai memang rentan terhadap perubahan iklim dan harganya mudah bergejolak.

Namun, pemerintah sudah melakukan berbagai strategi untuk mengatasi stabilitas harga cabai mulai dari menyiapkan benih unggul, mengatur pola tanam, hingga pengolahan ketika stok berlebih.

“Walaupun kita sudah mengatur supaya pasokan tiap bulan itu ‘flat’ dengan pola tanam, tapi iklim, ada juga hujan, kemarau, dan kering,” katanya.