Pemijahan Alami Ikan Gabus

Pertanianku — Ikan gabus dapat dipijahkan secara alami sebanyak 2—3 kali dalam satu musim pemijahan. Pada habitat aslinya pemijahan ikan gabus akan diikuti dengan perilaku migrasi yang terjadi sebelum memijah, seleksi habitat, aktivitas membangun sarang, musim kawin, dan keberadaan pasangannya.

pemijahan ikan gabus
Foto: Pertanianku

Di alam, ikan gabus akan membuat sarang pemijahan di sekitar tumbuhan air atau di perairan yang dangkal sekitar 10—15 cm dengan arus kecil. Induk gabus sudah bisa memijah pada umur 9 bulan atau ketika berukuran 21 cm. Pemijahan biasanya terjadi pada musim hujan apabila dilakukan di kolam tanah, beton, atau fiber.

Kolam pemijahan dapat dibuat dengan luasan bervariasi hingga seluas 200 m2. Kolam tersebut harus memiliki pintu pemasukan dan pembuangan yang terbentuk secara diagonal. Pintu tersebut berfungsi untuk memudahkan pengisian air dan pembuangan air. Debit air di dalam kolam minimal 25 liter per menit.

Selama proses pemijahan alami, air di dalam kolam harus diganti secara kontinu. Ketinggian air pada awal pemijahan sekitar 30 cm, kemudian akan naik menjadi 50 cm dan turun menjadi 40 cm. Masukkan tanaman eceng gondok hingga menutupi sebagian permukaan kolam sebagai sarang alami.

Kolam seluas 8 m × 6 m × 1 m dapat digunakan untuk memijahkan 50 ekor ikan dengan perbandingan antara induk jantan dan betina 1:1.

Induk diberikan pakan pelet secukupnya pada pagi dan sore hari. Proses pemijahan berlangsung ditandai dengan induk jantan yang mendekati dan mengelilingi induk betina. Saat pemijahan, induk jantan akan melengkungkan tubuhnya pada induk betina, kemudian induk betina akan mengeluarkan telur diikuti dengan induk jantan yang mengeluarkan sperma. Telur-telur tersebut akan mengapung dan menempel pada eceng gondok.

Setelah proses pemijahan selesai, kedua induk akan menjaga telur tersebut dengan cara bergerak berputar di bawah permukaan air. Satu ekor induk ikan gabus dapat menghasilkan 10.000—11.000 butir telur dengan diameter 0,9—2,3 mm. Telur yang dibuahi akan berwarna bening, sedangkan telur yang tidak dibuahi berwarna putih.