Pemilihan Lokasi Pembesaran Ikan Kerapu di Keramba Jaring Apung

Pertanianku – Pemilihan lokasi pemasangan KJA mutlak harus dilakukan karena kesalahan kecil dapat berakibat fatal. Pengaruhnya tidak hanya ke ikan, tetapi pada keberadaan KJA.

  1. Pertimbangan teknis

Pertimbangan ini berhubungan langsung pada ikan kerapu yang dipelihara. Pertama adalah kualitas air yang terdiri atas suhu, salinitas, dan pH. Suhu  air yang baik untuk pembesaran ikan kerapu di KJA adalah 24—32° C dengan fluktuasi suhu tidak lebih dari 5° C dalam sehari semalam karena dapat mempengaruhi metabolisme ikan. Untuk salinitas perairan laut yang cocok adalah antara 30—33 ppt. Sementara itu, pH yang cocok untuk pembesaran kerapu adalah 7—9.

Faktor teknis kedua adalah kuantitas air. Hal ini tergantung dari kedalaman perairan dan tingginya pasang surut. Pilihlah lokasi yang kedalaman perairannya tidak berpengaruh pada ketinggian KJA, terutama pada waktu surut terendah. Kedalaman perairan yang tidak tepat juga dapat berpengaruh pada kemunculan adanya upweilling (keteradukan substrat di dasar perairan). Kejadian itu dapat mengakibatkan terganggunya pernapasan, metabolisme, bahkan sampai keracunan padaikan karena kekurangan oksigen dan terserapnya zat racun oleh ikan. Selanjutnya ada lah faktor kondisi fisik lingkungan, yaitu ombak dan arus perairan. Perairan yang memiliki gelombang tinggi dan arus kuat dapat memberikan gangguan yang cukup berarti pada keselamatan keramba dan ikannya. Dengan demikian, penempatan KJA dipilih pada lokasi yang berarus sedang dan gelombangnya tidak tinggi. Jika bisa, lokasinya tidak pernah terjadi arus dan gelombang yang ekstrim. Untuk kecepatan arus ideal sekitar 0,2—0,5 m/detik, sedangkan tinggi gelombang sebaiknya tidak lebih 1 m. Lokasi aman sebaiknya berada di tengah pulau, gugusan karang, atau teluk.

Faktor keempat adalah keberadaan benih kerapu. Jadi, lokasisebaiknya dekat dengan penyedia benih kerapu atau paling tidak mudah  dalam transportasi benih ke KJA. Selain itu, pembudidaya juga harus memperhatikan faktor lingkungan. Lokasi pembesaran ikan kerapu tidak boleh tecemar dan usaha yang dilakukan juga sebaiknya tidak menimbulkan pencemaran. Perhitungakan dalam kurun waktu tertentu, baik jangka panjang maupun pendek, apakah daerah tersebut kelak berpotensi tercemar atau tidak, baik dari pihak pembudidaya ataupun dari luar.

  1. Pertimbangan non-teknis

Pertimbangan non-teknis juga harus diperhitungkan sebelum dalam memilih lokasi pembesaran ikan kerapu di KJA. Mulai dari perizinan, tenaga  kerja, sarana penunjang, dan infrastruktur di KJA. Perizinan sangat penting dalam memulai usaha. Jadi, usaha yang dilakukan harus bersifat legal atau resmi. Dengan demikian, usaha tidak akan terusik dan instansi pemerintah dapat melakukan pengawasan.

Tenaga kerja sangat diperlukan dalam menjalani masa produksi sampai panen. Tenaga kerja dapat dibagi menjadi teknisi dan tenaga bantu. Teknisi sebaiknya merupakan ahli di bidang perikanan sehingga bisa cepatmembantu ketika ada massalah. Untuk tenaga bantu, sebaiknya diperoleh  dari lokasi setempat dan dipekerjakan untuk keperluan operasional. Mulai dari membersihkan keramba, jaring, dan memberikan pakan. Sarana penunjang berperan untuk memudahkan kegiatan pembesarana. Mulai dari pengadaan kerangka, jaring, pelampung, seser, drum, peralatan panen, sampai peralatan produksi. Semua sarana tersebut sebaiknya mudah diperoleh pada daerah setempat sehingga dapat menekan biaya usaha, terutama yang sering mengalami pergantian.

Lokasi yang baik adalah lokasi yang telah memiliki infrastruktur cukupbaik. Artinya, jalan menuju ke tepian pantai cukup mudah sehingga tidak  menyulitkan Anda bila harus mengangkut sarana produksi dan hasil panen. Lokasi pembesaran pun harus aman, baik dari kegiatan pencurian maupunkegiatan pelayaran. Lokasi pun harus aman dari jalur migrasi ikan karena sudah pasti tidak akan ada izin untuk melakukan pembesaran di daerah tersebut.

 

Sumber: Buku Bisnis dan Budi Daya Kerapu