Pemilihan Lokasi Pembesaran Kerapu di Tambak

Pertanianku – Agar pembesaran kerapu berjalan baik, perlu dipilih lokasi yang tepat untuk kelangsungan hidupnya. Kerapu juga membutuhkan kenyamanan dalam hidup dan pertumbuhannya sehingga harus diperhatikan faktor teknis dan no-teknis dalam pemilihan lokasinya.

  1. Faktor teknis

Berikut faktor teknis dalam pemilihan lokasi pembesaran kerapu di tambak.

  • Sumber air; lokasi yang akan digunakan dalam pembesaran kerapu di tambak harus tersedia sepanjang tahun dan tidak tercemar limbah. Daerah pasang surut dengan perbedaan yang tidak terlalu mencolok merupakan tempat yang relatif ideal.
  • Keberadaan benih; lokasinya mudah dalam mendapatkan benih kerapu. Paling tidak, daerah tersebut mudah diakses dalam pengadaan benih karena tidak semua daerah dekat dengan lokasi pembenihan/pendederan kerapu.
  1. Faktor non-teknis

Berikut faktor non-teknis dalam pemilihan lokasi pembesaran kerapu ditambak.

  • Hama; merupakan musuh alami dalam budi daya ikan sehingga keberadaannya harus diminimalkan atau dihindari.
  • Daerah erosi; daerah yang memiliki tingkat erosi tinggi agak rawan untuk budi daya di tambak, terutama tambak yang langsung berbatasan dengan laut.
  • Sarana transportasi; sebaiknya lokasi harus mudah dijangkau sarana transportasi termasuk kendaraan roda empat.
  • Tidak mencemari; usaha pembesaran kerapu di daerah tersebut tidak mencemari lingkungan.
  • Keamanan; lingkungan budi daya harus aman dari pencurian.
  1. Faktor kimia-fisika

Ada beberapa faktor kimia-fisika perairan yang dapat mempengaruhipembesaran kerapu di tambak. Pertama adalah suhu yang ideal adalah  24—32° C. Perhatikan pula adanya fluktuasi suhu di daerah tersebutantara siang dan malam sehingga tidak mengakibatkan kerapu stres. Perbedaan suhu jangan sampai lebih dari 5° C karena jika lebih besar dapat mengganggu metabolisme dan fisioligis kerapu.

Kedua adalah kandungan oksigen di perairan tambak harus beradapada kisaran 4—6 mg/liter. Hal itu akan mempengaruhi kesuburan  perairan tersebut. Ketiga adalah salinitas atau kadar garam di tambak harus berada pada kisaran 10—35 ppt. Memang, kerapu bersifat eurihalin sehingga mampu beradaptasi pada kisaran salinitas tinggi. Namun, kondisinya harus dicek setiap saat agar kerapu dapat tumbuh dengan baik. Sementara itu, untuk derajat keasaman (pH) yang baik untuk kerapu berada pada kisaran 6,5—8,5. Untuk kecerahan perairan diusahakan sekitar 30—40 cm.

Perairan tambak juga harus memiliki kadar aman untuk NH3, H2S,dan nitrit merupakan unsur kimia perairan yang cukup berbahaya  bagi budi daya ikan. Jika ketiganya melampaui ambang batas dapat menyebabkan kematian massal kerapu. Jika kadar NH3 di atas 0,02 mg/liter, H2S di atas 0,01 mg/liter, nitrit di atas 0,5 mg/liter dapat bersifat toksin untuk ikan.

 

Sumber: Buku Bisnis dan Budi Daya Kerapu