Pemula Harus Budidaya Tanaman Tempuyung dengan Cara Ini

Pertanianku — Secara ekonomi, tanaman tempuyung ini mampu menciptakan peluang penghasilan tambahan untuk para petani. Tanaman tempuyung (Sonchus arvensis L.) bisa dibudidayakan dengan upaya perbanyakan menggunakan biji atau dikembangbiakkan dengan teknik vegetatif.

Tanaman tempuyung
Foto: Google Image

Lahan yang akan kita pakai, diolah dengan menggunakan bedengan 20—30 cm. Panjang bedengan tersebut disesuaikan dengan keadaan lahan, serta dipupuk dengan pupuk jenis organik.

Perbanyakan tanaman tempuyung dapat diusahakan dengan menggunakan bibit dari biji, dapat juga menggunakan bagian bonggol akar dari tanaman tempuyung yang daunnya telah dipanen. Biji tempuyung teksturnya sangat halus. Satu gram biji yang berserat memiliki kandungan 2.500 biji, sedangkan biji tanpa serat mengandung sejumlah 3.000 biji.

Benih memerlukan proses penyemaian terlebih dahulu agar tidak banyak yang mati kekeringan, rusak oleh teriknya matahari, terlalu basah ataupun lembab dan mengurangi kemungkinan terpengaruh oleh keadaan lingkungan buruk yang lain.

Persemaian dibuat dengan bedengan yang dikelola baik. Permukaan butir tanahnya sebaiknya dihaluskan dan lakukan pelapisan pasir setebal 2—3 cm. Permukaan persemaian tersebut ditutup dengan menggunakan lembaran plastik. Persemaian ini diberi atap pelindung yang menghadap ke arah matahari terbit.

Untuk 1 hektare lahan diperlukan 100 gram sampai 200 gram biji tanpa serat dengan luas persemaian bibit mencapai 10m2 sampai 20m2. Benih ini kemudian disebar rata pada persemaian dan akan tumbuh dalam kurun waktu 4—5 hari kemudian.

Pemeliharaan persemaian tanaman dilakukan dengan metode penyiraman di pagi dan sore hari memperpanjang bibit dan menghilangkan bagian bibit yang mulai terserang penyakit.

Setelah tanaman berumur sekitar 2 bulan, bibit tanaman dalam bumbungan sudah dirasa cukup besar dan kuat untuk ditanam di lahan. Tanaman ini berdaun 4—5 helai, panjang daun mencapai 5—10 cm dan lebarnya 2—3 cm.

Pemeliharaan tanaman yang berupa penyiraman dilakukan bila 2 atau 3 hari tidak turun hujan. Menyulam dilakukan 1—2 minggu setelah tanam, menyiangi 3—5 kali, melakukan pemupukan saat umur 3 dan 8 minggu setelah lewat masa tanam serta memangkas batang bunga agar pertumbuhan daun tanaman lebih banyak.

Pemupukan dengan 34 kg nitrogen di tiap hektarenya pada umur 3 minggu sesudah tanaman ditanam dapat berpotensi meningkatkan hasil panen sebanyak 14%. Pemupukan kedua bila dipandang memang perlu diberikan, dapat diberikan pada umur 8 minggu setelah masa tanam dengan jumlah kadar pupuk yang sama.