Pertanianku — Penanaman bibit mangrove untuk membangkitkan ekonomi masyarakat pesisir kembali dilakukan di daerah Karawang. Plt. Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Pertanian, TB. Haeru Rahayu menjelaskan bahwa kegiatan penanaman mangrove merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Padat Karya Rehabilitasi Kawasan Mangrove.
Program tersebut bertujuan menstimulasi kondisi perekonomian masyarakat di sekitar ekosistem mangrove. Selain itu, melestarikan ekosistem mangrove di pesisir yang saat ini sudah kian mengkhawatirkan.
“Dampak program ini sangat diperlukan untuk memperbaiki keadaan ekonomi masyarakat dan mengembalikan kelestarian ekosistem mangrove di pesisir,” tutur TB Haeru Rahayu seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Penanaman mangrove dilakukan di area seluas 30 hektare yang berlokasi di pesisir Kabupaten Karawang. Penanaman secara simbolis dilakukan oleh Kepala Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang, Syarih Iwan Taruna Alkadrie, dan Kepala Dinas Perikanan Karawang, Hendro Subroto.
Penanaman di Kabupaten Karawang dilakukan secara padat karya di tiga lokasi, yaitu Kecamatan Desa Sukakerta, Desa Muara, dan Desa Muara Baru. Penanaman dilakukan oleh tenaga lokal yang melibatkan tiga kelompok masyarakat yang tergabung sebagai penggiat konservasi Kabupaten Karawang, yaitu Pokmasi Kreasi Alam Bahari, Pokmasi Fajar Alam Bahari, dan Pokmasi Lestari Alam Bahari.
Metode penanaman yang diterapkan di Desa Sukakerta adalah metode rumpun berjarak. Metode ini untuk mengokohkan dan menjerat hara. Selain itu, metode rumpun berjarak juga berfungsi sebagai tanda lokasi penanaman mangrove agar nelayan tidak menebar jaring di area tersebut.
“Penanaman mangrove di Desa Sukakerta menggunakan pola rumpun berjarak. Kurang lebih ada 60 rumpun dengan jumlah masing-masing 125 batang mangrove jenis Rhizopora spp, dan Acivennia spp. Sedangkan penanaman di dua desa lainnya menggunakan pola jarak tanam 1 × 1 meter,” papar Iwan.
KKP juga sudah membangun tempat pembibitan (nursery) mangrove di sekitar lokasi penanaman mangrove untuk memenuhi kebutuhan bibit kegiatan rehabilitasi mangrove di Karawang. Kegiatan ini diharapkan mampu diperluas kembali sehingga makin banyak wilayah yang bisa memanfaatkan program rehabilitasi ekosistem mangrove.