Penanganan Pascapanen Ikan Tawar

Pertanianku – Setelah melalui proses pemanenan, pembudidaya tentu harus melakukan penanganan pascapanen terhadap benih maupun ikan konsumsi yang dihasilkan. Penanganan pascapanen merupakan penanganan ikan setelah diambil dari media hidupnya, mulai dari pengemasan hingga proses pengirimannya.

Keunggulan Bisnis Perikanan

Terdapat dua penanganan pascapanen ikan, yakni untuk ikan dalam kondisi mati dan ikan dalam kondisi hidup. Penanganan ikan dalam kondisi mati harus dapat mempertahankan mutu kesegarannya supaya ikan tidak rusak atau menurun mutunya. Oleh karena itu, pembudidaya biasanya menggunakan es, garam, atau freezer.

Es yang digunakan bisa berbentuk bongkahan, pecahan, atau curah. Dalam penggunaan es sebagai pendingin, perbandingan yang paling ideal antara es dengan ikan adalah 1 : 1. Kondisi tersebut harus selalu dijaga. Sementara itu, penambahan garam dalam upaya mempertahankan mutu ikan segar adalah dengan ukuran berkisar 2,5—10% dari berat es. Pemberian garam tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak. Penambahan garam yang terlalu sedikit bisa mencetuskan pertumbuhan bakteri, sedangkan bila terlalu banyak dapat menyebabkan daging ikan menjadi asin. Penggunaan Freezer dalam penanganan ikan pascapanen sebenarnya sangat dianjurkan, tetapi biaya yang dikeluarkan relatif lebih mahal dibandingkan penggunaan es.

Sementara itu, penanganan untuk ikan yang dipanen dalam kondisi hidup biasanya berupa ikan berukuran benih dan ikan berukuran konsumsi. Keuntungan dari penanganan ikan dalam kondisi hidup antara lain lebih mudah dan biayanya cenderung lebih murah karena tidak membutuhkan perlakuan tambahan untuk mempertahankan mutu ikan.

Sebelum dipasarkan, sebaiknya pembudidaya melakukan proses sortasi terhadap benih atau ikan konsumsi yang dipanen, baik dalam keadaan mati segar atau hidup. Hal ini karena pedagang pembeli lebih senang bila ikan yang dibeli telah seragam ukurannya. Keuntungan dari proses sortasi antara lain sebagai berikut.

  1. Harga ikan yang telah disortasi lebih baik.
  2. Penawaran harga lebih jelas sesuai dengan ukuran atau grade ikan.
  3. Dapat menyeleksi ikan yang mati, tidak segar, terkena penyakit, atau cacat.
  4. Untuk ikan hidup, pada waktu dilakukan pengangkutan mengurangi terjadi persaingan yang berarti dalam memanfaatkan media hidup antara sesama ikan.
  5. Menguntungkan bagi pembeli bila ikan berwujud benih yang akan dibudidayakan lagi.

 

Sumber: Buku Budidaya Ikan di Kolam Terpal