Pertanianku – Kekurangan vitamin A berpotensi kematian. Setidaknya sekitar 750.000 anak di negara-negara berkembang mengalami kekurangan vitamin A setiap tahunnya. Hal ini juga menjadi penyebab utama kebutaan yang sebenarnya dapat dicegah dan meningkatkan risiko tertular infeksi dan penyakit berat.
Untuk mengatasi hal tersebut, para ilmuwan di Australia mengembangkan jenis pisang “Super”, revolusioner baru yang kaya akan vitamin A. Periset dari Queensland University of Technology telah mengembangkan pisang biofortified selama 10 tahun, berkat dana sebesar 5,9 juta poundsterling atau sekitar Rp78 miliar dari Bill and Melinda Gates Foundation.
Pisang tersebut dibuat menggunakan gen dari spesies pisang provitamin A yang banyak ditemukan di Papua Nugini.
Mereka hanya tumbuh dalam jumlah kecil, jadi ilmuwan menciptakan hibrida dari pisang khusus ini dan pisang ‘cavendish’ biasa, yang diproduksi dalam jumlah banyak. Pisang yang dihasilkan berwarna oranye yang tidak biasa.
“Kami mendapatkan lebih dari empat kali tingkat target kami (vitamin A), jadi kami sangat senang dengan itu,” ungkap Profesor James Dale.
Lebih dari lima generasi bisa dipertahankan tingkat pro-vitamin A dan dalam beberapa kasus, terus meningkat dari waktu ke waktu. Sesuai peraturan penelitian, buah tersedia untuk dimakan di Uganda sekitar enam tahun, setelah menjalani pengujian.