Pertanianku — Luas wilayah Indonesia hanya sekitar 1,3 persen dari luas bumi, tetapi keanekaragaman hayatinya sangat tinggi. Peneliti dari Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil menemukan tujuh flora baru. Mayoritas dari tujuh tumbuhan baru ini tergolong sebagai tanaman hias.

Flora baru yang ditemukan adalah Hoya batutikarensis, Hoya buntokensis, Dendrobium dedeksantosoi, Rigiolepis argentii, Begonia robii, Begonia willemii, dan Etlingera comosa. Ada juga flora baru dari subspesies Zingiber ultramiltale yang berasal dari subspesies Mataromeoense.
“Dengan ditemukan jenis baru ini, keanekaragaman hayati Indonesia bertambah. Penemuan ini juga memberikan informasi terkait kekayaan biodiversitas Indonesia dan mendukung penelitian lebih lanjut terkait pemanfaatannya secara berkelanjutan,” tutur Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Sukma Surya Kusumah, seperti dilansir dari laman Indonesia.go.id.
Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya merupakan bagian dari Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Hayati BRIN. Lembaga ini bertugas melakukan eksplorasi dan identifikasi jenis-jenis tumbuhan dari habitatnya untuk keperluan konservasi.
Peneliti di Pusat Riset Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Wisnu Handoyo Ardi, mengatakan, Begonia termasuk salah satu marga tumbuhan berbunga terbesar. Saat ini sudah teridentifikasi 2.052 jenis Begonia yang tersebar di kawasan pantropis dunia. Sementara itu, di Indonesia terdapat 243 jenis Begonia dan diperkirakan jumlah tersebut akan terus bertambah seiring semakin meluasnya jangkauan eksplorasi dan penelitian flora.
“Upaya konservasi dan pengungkapan jenis-jenis baru Begonia secara aktif dilakukan oleh BRIN dan saat ini telah berhasil melakukan konservasi terhadap lebih dari 100 jenis Begonia yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia,” papar Wisnu.
Penemuan tujuh spesies tanaman hias dapat menambah jumlah biodiversitas dan memberikan peluang kepada pengembangan pelaku usaha tanaman hias di tanah air. Ketujuh flora baru tersebut dinilai berpotensi dapat menjadi komoditas ekspor. Mengingat ekspor tanaman hias termasuk salah satu sektor yang berperan dalam menyumbang pendapatan negara.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, ekspor tanaman hias asal Indonesia dalam kurun waktu Januari hingga September 2021 mencapai USD10,77 juta atau setara Rp155,088 miliar.