Penetasan Telur Elba di  Mesin Tetas

Pertanianku – Mesin tetas (inkubator) merupakan alat pokok dalam penetasan telur. Untuk itu, mesin tetas harus disiapkan dengan baik agar penetasan telur dapat berlangsung dengan baik. Pada prinsipnya, proses penetasan di mesin tetas mengadopsi cara kerja penetasan ayam dengan cara alami (dengan induknya).

Penetasan Telur Elba di  Mesin Tetas

Mesin tetas terdiri atas beberapa jenis. Ada mesin tetas otomatis, ada pula yang masih manual. Selain itu, berdasarkan kapasitasnya, mesin tetas dibagi menjadi dua jenis. Ada mesin tetas dengan kapasitas kecil, ada pula mesin tetas dengan kapasitas besar. Mesin tetas yang bagus biasanya sudah dilengkapi dengan alat putar telur otomatis serta terdapat pengatur suhu dan kelembapan.

  1. Kriteria mesin tetas yang baik

Proses yang mempengaruhi keberhasilan penetasan melalui mesin tetas adalah suhu, kelembapan, sirkulasi udara, dan pemutaran telur. Bila salah satunya tidak berfungsi dengan baik, akan terjadi kegagalan dalam penetasan.

  1. Pencucian telur tetas

Pencucian telur dilakukan dengan menggunakan lap atau kapas yang sudah dibasahi dengan air hangat kuku dan telah ditambah desinfektan. Telur yang terlalu kotor sebaiknya tidak ditetaskan. Namun, usahakan telur yang ditetaskan harus bersih alami, bukan karena dicuci. Desinfektan yang bisa digunakan antara lain Primadine dengan dosis 1 ml untuk 4 l air atau Pristam dengan dosis 5 ml/l air. Sanitasi telur ini dilakukan sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas.

  1. Penempatan telur dalam mesin tetas

Penempatan telur tetas di dalam mesin tetas jangan sampai terbalik. Telur yang diletakkan terbalik atau tidak benar akan menyebabkan kematian embrio setelah kerabang telur retak. Selain itu, posisi embrionya menjadi tidak normal. Penempatan telur yang benar pada rak mesin tetas adalah posisi bagian tumpul harus berada bagian atas dengan kemiringan 45o.

  1. Peneropongan telur

Peneropongan telur merupakan kegiatan pemeriksaan bagian dalam telur dengan bantuan cahaya. Alat yang digunakan untuk meneropong telur adalah egg candler (teropong telur). Tujuan dari peneropongan telur tetas adalah mengetahui keberadaan atau perkembangan embrio di dalamnya. Peneropongan telur dilakukan hari ke-7 dan ke-14. Saat ini, alat tersebut dapat dibuat dengan menggunakan lampu listrik (AC). Alat teropong lampu listrik dapat dibuat sendiri dari bahan seng yang dibentuk menjadi kotak. Di satu sisi dalamnya diberi bohlam 60 watt dan sisi lainnya diberi lubang berukuran sedikit lebih kecil dari ukuran diameter telur.

Peneropongan telur diawali dengan menyalakan lampu listrik. Selanjutnya telur yang akan diteropong diletakkan pada lubang tempat bertelur dengan posisi kemiringan 45o. Telur dapat diputar-putar secara perlahan hingga dapat dengan jelas terlihat bagian dalam telur.

  1. Pemutaran telur

Pemutaran telur bertujuan untuk meratakan panas yang diterima telur selama berada di mesin tetas. Selain itu, pemutaran berfungsi untuk mencegah agar embrio tidak lengket pada sisi kerabang. Bila telur tidak diputar dari posisinya, kuning telur akan terdorong ke salah satu sisi atas dan melekat ke kerabang telur. Akibatnya, embrio mati. Pemutaran telur dilakukan tiga kali sehari.

Waktu pemutaran telur dimulai pada hari ke-3 hingga hari ke-18. Setiap kali pemutaran hanya dilakukan selama beberapa menit. Jangan sekali-kali memutar telur dengan pola lingkaran, yaitu bagian telur yang tumpul diputar hingga berada di bagian bawah. Kalau ini dilakukan, kantong udara dapat pecah dan embrio dapat mati. Untuk telur yang peletakannya dalam mesin tetas secara horizontal, pemutarannya dapat dilakukan dengan cara membalikkan sisi yang tadinya berada di atas menjadi di bawah dan sebaliknya. Untuk itu, salah satu atau dua sisi (atas dan bawah) perlu ditandai agar posisinya tidak keliru pada saat pemutaran.

 

Sumber: Buku Ayam Elba Kampung Petelur Super