Pertanianku – Pengelolaan kualitas air bertujuan untuk menyediakan lingkungan hidup yang optimal bagi benih patin untuk dapat hidup, berkembang, dan tumbuh sehingga bisa menunjang optimalisasi kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih patin. Oleh karena itu, pengelolaan air merupakan kegiatan pemeliharaan yang sangat penting untuk diperhatikan, baik secara kualitas maupun kuantitasnya.
Prinsip pengelolaan air adalah memasukkan zat yang bermanfaat seperti O2 atau air baru ke dalam wadah budi daya dan mengeluarkan yang tidak bermanfaat bahkan merugikan seperti sisa pakan, kotoran ikan, amoniak (NH3), dan CO2. Kualitas air secara langsung berkaitan dengan kebersihan air. Oleh karena itu, air yang digunakan untuk pemeliharaan benih patin hendaknya berasal dari sumber air yang bersih.
Jumlah pakan (pelet) yang diberikan dalam budi daya patin secara intensif biasanya dalam jumlah besar sehingga akan banyak kotoran dan sisa-sisa pakan yang tertinggal atau menumpuk di dasar kolam. Kotoran dan sisa-sisa pakan tersebut akan menghasilkan amoniak yang bersifat beracun dan dapat menghambat pertumbuhan ikan. Dengan demikian, air harus dibuang dan sering diganti dengan air yang baru.
Penggantian air kolam dilakukan secara periodik atau ketika kualitasnya sudah menurun. Kualitas air yang sudah menurun ditandai dengan tingkat kekeruhan yang berlebihan, berbau, atau mengalami perubahan warna menjadi hijau tua. Di samping itu, aktivitas ikan juga menjadi berubah, mulai dari nafsu makan yang berkurang hingga berhenti makan sama sekali. Kondisi air yang buruk juga ditandai dengan ikan sering atau terus-menerus muncul ke permukaan kolam untuk mengambil oksigen secara langsung.
Proses penggantian air dapat dilakukan secara bertahap, yakni 1/3 bagian dikeluarkan dan diganti dengan yang baru. Air yang dikeluarkan merupakan air dari bagian dasar kolam. Dengan demikian, diharapkan timbunan kotoran dan sisa-sisa pakan yang membusuk di dasar kolam ikut terbuang.
Penambahan air pada kolam juga sangat penting, terutama saat musim kemarau. Hal ini karena pada musim kemarau volume air berkurang akibat tingginya penguapan danmeningkatnya suhu air. Kondisi ini tentu akan membuat ikan mudah stres dan nafsu makannya menurun.
Pengisian air pada kolam semen atau kolam terpal biasanya menggunakan air yang bersumber dari sumur bor atau pompa dengan menggunakan pompa diesel yang disalurkan menggunakan selang plastik atau pipa paralon ke kolam. Sumber air yang masuk ke kolam budi daya patin hendaknya bersih dan jernih. Sumber air yang keruh karena lumpur akan mengganggu kesehatan ikan patin dan menunjang pertumbuhan berbagai macam penyakit.
Sumber: Buku Paduan Lengkap Agribisnis Patin