Pertanianku – Belimbing bangkok merupakan buah yang banyak disukai masyarakat karena memiliki ukuran yang besar. Terlebih rasa dari belimbing ini yang manis, segar, dan memiliki kandungan air yang lebih banyak daripada belimbing lainnya.
Buah belimbing bangkok berbentuk lonjong dengan panjang 15—20 cm dan diameter sekitar 10 cm. Buah yang matang berwarna kuning agak kemerahan dengan bagian pinggir tetap berwarna hijau. Buah ini sangat nikmat bila dikonsumsi dalam bentuk segar karena rasanya manis dan kandungan airnya banyak. Namun demikian, belimbing bangkok juga tidak kalah lezat apabila disajikan dalam bentuk olahan, seperti jus atau campuran salad.
Kelebihan lain dari tanaman ini adalah perawatan dan pembibitannya yang dapat dilakukan dengan mudah. Tanaman ini sangat cocok ditanam di pekarangan rumah karena jumlah buah yang dihasilkannya lebat.
Ada beberapa hama dan penyakit yang kerap menyerang belimbing bangkok. Kehadiran hama dan penyakit tersebut harus diwaspadai. Berikut cara pengendalian hama dan penyakit belimbing Bangkok.
Lalat buah
Lalat betina meletakkan telur pada kulit buah, kemudian menetas menjadi larva. Larva inilah yang kemudian merusak daging buah belimbing hingga menyebabkan buah busuk dan berguguran.
Cara pengendaliannya, lakukan pembungkusan buah pada stadium pentil (umur 1 bulan dari bunga mekar), mengumpulkan dan membakar sisa-sisa tanaman yang berserakan di bawah pohon, memasang sex pheromone seperti methyl eugenol dalam botol air mineral kemasan bekas.
Bercak daun
Penyakit bercak daun disebabkan oleh Cercospora averrhoae Fres. Gejala yang ditimbulkan bercak-becak klorotik berbentuk bulat dan kecil-kecil pada anak daun. Daun yang terserang menjadi kuning dan rontok. Bahkan, sampai gundul pada tanaman muda atau stadium bibit.
Cara pengendaliannya dengan memotong (amputasi) bagian tanaman yang sakit dan disemprot fungisida berbahan aktif kaptafol.
Penyakit kapang jelaga
Penyakit ini disebabkan oleh kutu-kutu putih yang menghasilkan madu. Gejala yang ditimbulkan adalah permukaan daun tertutup oleh warna hitam (saprofit) sehingga dapat mengganggu proses fotosintesis.
Cara pengendaliannya, semprot dengan fungisida dengan dosis sesuai anjuran.
Sumber: Buku 20 Tanaman Buah Eksklusif