Pertanianku – Dalam pemeliharaan ikan, pasti tidak akan terlepas dari gangguan atau serangan hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit ikan bisa datang dan menyerang secara tiba-tiba tanpa didahului dengan gejala-gejala penyakit. Serangan hama dan penyakit dapat mengancam kelangsungan hidup ikan patin, mulai dari stadia telur; larva; benih; sampai patin dewasa. Hal ini tentu akan menurunkan produktivitas ikan yang akan dipanen atau bila serangannya cukup parahbisa menyebabkan kematian secara massal dan membuat petani patin mengalami gagal Panen. Oleh karena itu, penanganan hama dan penyakit pada patin menjadi faktor yang penting untuk diperhatikan.
Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitupencegahan (tindakan preventif) dan pengobatan (tindakan kuratif). Pencegahan merupakan upaya untuk menjaga agar tidak terjadi serangan. Sedangkan pengobatan merupakan upaya untuk mengobati ikanikan yang terserang hama dan penyakit agar bisa sehat kembali. Pencegahan hama dan penyakit ikan merupakan cara yang paling efektif dibandingkan pengobatan, karena biaya yang dikeluarkan akan lebih murah dan tidak menimbulkan efek samping terhadap ikan dan orang yang mengonsumsi ikan.
Penyakit yang menyerang ikan merupakan suatu proses hubungan antara 3 faktor, yaitu lingkungan, ikan, dan jasad penyakit. Ikan yang terserang jasad penyakit merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan, dan organisme penyebab penyakit. Sebagai contoh, lingkungan yang tidak sesuai seperti perubahan suhu yang mendadak bisa menyebabkan ikan stres sehingga ikan menjadi lemah dan mudah terserang penyakit.
Selain faktor-faktor tersebut, hama danpenyakit umumnya juga menyerang setelah ikan mengalami gangguan fisik, kurang gizi akibat mu tu pakan yang jelek, menurunnya kualitas air kolam, sanitasi lingkungan yang buruk, serta pengetahuan dan kemampuan pembudi daya yang masih terbatas mengenai hama dan penyakit ikan.
Sumber: Buku Panduan Lengkap Agribisnis Patin