Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT)

Pertanianku — Tikus menjadi hama yang menyebalkan bagi para petani karena serangannya terjadi secara tiba-tiba, biasanya terjadi pada malam hari. Tingkat kerusakan yang disebabkan oleh hama ini bisa sangat parah apabila jumlah tikus yang berkembang cukup banyak. Hama tikus juga menyerang padi yang sudah dipanen dan disimpan di gudang penyimpanan.

hama tikus
foto: Pixabay

Petani dapat menerapkan Pengendalian Hama Tikus Terpadu (PHTT) yang dilakukan berdasarkan pemahaman ekologi tikus. Pengendalian ini dilakukan sejak dini, intensif, dan berkelanjutan. Cara pengendalian ini diprioritaskan untuk menurunkan populasi tikus sebelum masa tanam tiba. Berikut ini rangkaian pengendalian hama tikus yang bisa dilakukan oleh petani.

Tanam dan panen serempak

Dalam satu hamparan diusahakan selisih waktu tanam dan panen tidak lebih dari 2 minggu. Kondisi tersebut bermanfaat untuk membatasi ketersediaan pakan padi generatif yang disukai oleh tikus. Dengan begitu, perkembangbiakan tikus akan terhenti.

Sanitasi habitat

Sanitasi harus dilakukan selama musim tanam padi dengan cara membersihkan gulma dan semak-semak yang tumbuh di sekitar tanaman, jalan sawah, perkampungan, pematang, parit, saluran irigasi, dan lain-lain. Gulma tersebut digunakan oleh tikus untuk bersembunyi atau bersarang.

Gerakan bersama

Lakukan gerakan bersama yang melibatkan seluruh petani pada awal tanam. Gerakan ini bertujuan menangkap atau membunuh tikus serta sarangnya yang berada di lahan sawah dan di sekitarnya.

Fumigasi atau pengasapan

Fumigasi dinilai cukup efektif untuk membunuh tikus dewasa beserta anaknya yang berada di dalam sarang. Untuk membunuh tikus, tutup lubang tikus yang sudah difumigasi dengan lumpur. Sarang tersebut sudah tidak perlu dibongkar. Fumigasi terus dilakukan selama masih dijumpai sarang tikus, terutama saat padi sedang di stadium generatif.

Menerapkan trap barrier system (TBS)

TBS berukuran 20 m × 20 m dapat digunakan untuk melindungi padi seluas 15 hektare dari serangan tikus. Cara lain yang bisa dilakukan adalah liner trap barrier system (LTBS). LTBS berupa bentangan pagar plastik atau terpal setinggi 60 cm yang ditegakkan dengan ajir bambu setiap jarak 1 m.

Gunakan musuh alami tikus

Musuh alami tikus adalah hewan predator yang memangsa tikus. Petani biasanya menggunakan burung hantu, burung elang, kucing, anjing, ular tikus, dan lain-lain.

Rodentisida

Cara ini dilakukan jika populasi tikus sudah sangat tinggi, terutama pada saat awal tanam. Penggunaan rodentisida harus dilakukan sesuai dosis anjuran agar tidak membahayakan lingkungan dan tanaman.