Pertanianku — Hama menjadi salah satu penyebab penurunan hasil produksi yang harus segera ditangani agar tidak menyebabkan kerugian yang lebih parah. Kutu hijau dan kutu cokelat merupakan hama yang cukup meresahkan petani kopi arabika karena bisa menyerang tiba-tiba.

Hama kutu hijau dan kutu cokelat menyerang seluruh bagian tanaman kopi yang masih muda, mulai dari bunga, daun, cabang, hingga batang yang masih berwarna hijau. Kutu-kutu ini akan mengisap cairan yang ada di dalam batang sehingga membuat batang kekurangan cairan dan berubah menguning.
Serangan kutu dapat menyebabkan tanaman menjadi kerdil sehingga pertumbuhan tunas batang serta cabang menjadi pendek dan tidak sehat.
Kedua jenis kutu ini juga dapat menimbulkan embun jelaga di bagian daerah respires dan asimilasi sehingga pertumbuhan tanaman menjadi sangat terhambat. Selain itu, embun jelaga tersebut juga dapat memicu virus dan cendawan datang dan menyerang tanaman kopi.
Efek yang ditimbulkan oleh serangan kutu hijau sama dengan serangan yang dilakukan oleh kutu cokelat. Penyebaran dua jenis kutu ini dibantu oleh semut yang terlihat sepintas tidak membahayakan tanaman, padahal semut merupakan perantara yang baik bagi beberapa jenis hama.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan hama kutu hijau dan kutu cokelat, di antaranya pengendalian secara kultur teknis, hayati, dan kimiawi.
Pengendalian secara kultur teknis
Pengendalian kutu dilakukan dengan cara pemangkasan dan pemberian pupuk yang berimbang agar pertumbuhan tanaman lebih teratur. Pohon-pohon pelindung yang berada di dekat tanaman kopi juga dirawat sedemikian rupa agar tidak menjadi penyebab kutu berkembang biak.
Pengendalian secara hayati
Pengendalian kutu dilakukan dengan menggunakan musuh alami, yaitu Occus janthinus dan Chilocorus melanopthalmus. Selain itu, menggunakan beberapa jenis jamur pathogen seperti Cephalosporium lecanii, Hypocrela javanica, H. reineckliana, dan Fusarium spp.
Pengendalian secara kimiawi
Pengendalian dapat dilakukan secara tidak langsung ataupun langsung. Pengendalian secara langsung menggunakan insektisida formation (Anthio 330 EC) dan mediation (Supracide 40 EC) dengan konsentrasi formula sekitar 0,2 persen.
Pengendalian secara tidak langung dilakukan dengan mengendalikan semut. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan penghalangan berupa insektisida butiran, membuat perangkap berupa lubang yang diisi oleh serasah daun kering, atau menggunakan insektisida yang disemprotkan.