Pertanianku — Penanggulangan organisme pengganggu tanaman atau OPT secara alami kini semakin diminati. Pengendalian OPT hayati dinilai lebih efektif daripada menggunakan bahan kimia. Oleh karena itu, kini para pelaku pertanian untuk terus mengupayakan hal ini diterapkan di lingkungan pertaniannya.

Keunggulan pengendalian OPT hayati antara lain lebih ramah lingkungan. Selain itu, organisme yang digunakan juga mudah diperoleh. Jadi, pengendalian OPT hayati pun lebih murah digunakan ketimbang menggunakan pestisida atau fungisida berbahan kimia.
Penggunaan OPT hayati dapat dilakukan dengan penggunaan Paenibacillus polyxima. Penanganan ini dapat diaplikasikan ketika tanaman masih berbentuk benih. Caranya adalah dengan direndam bersama benih terlebih dahulu selama 15—20 menit. Selain itu, aplikasi Paenibacillus polyxima juga bisa dilakukan pada saat penyemaian dan penanaman.
OPT hayati dinilai mampu menangani beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur. Salah satu jenis penyakit yang berhasil ditangani oleh OPT hayati adalah penyakit blas. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Pycularia orizae.
Ciri tanaman yang terserang penyakit blas adalah bias daun yang berbentuk belah ketupat. Selain itu, warna abu-abu tampak dikelilingi warna kuning dan cokelat terlihat di bagian tanaman yang terserang.
Produktivitas tanaman yang terserang blas daun dapat menurun hingga 30 persen. Tentu saja hal ini sangat terasa pengaruhnya terutama bagi kalangan petani.
Penanganan ini sangat dibutuhkan. Jika tidak, blas daun akan mengakibatkan neck blas atau patah leher. Dengan begitu, tanaman yang terserang akan mengalami malai hampa.
Akibatnya, produktivitas tanaman pun terancam berkurang drastis bila tanaman tersebut tumbuh tapi malainya kosong. Penyakit blas daun dapat ditanggulangi dengan penanaman Paenibacillus.
Jika tanaman sudah terkena blas daun, Paenibacillus polyxima dapat digunakan dengan cara membuat larutan campuran mikroorganisme ini dengan air. Dosis yang diberikan adalah 5 mililiter per liter air.
Pemberian campuran ini diberikan pada saat persemaian, kemudian diberikan kembali pada umur 2 minggu setelah tanam. Kemudian, larutan untuk penanggulangan OPT alami ini diberikan kembali pada minggu ke-4 setelah tanam, minggu ke-6, dan minggu ke-8.