Pertanianku — Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Barat memberikan pendampingan pada Kelompok Petani Sempana terkait pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tanaman karet periode Oktober–November 2021. Kelompok tani tersebut berada di Desa Beruas, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat. Pendampingan berfokus pada serangan OPT yang menyebabkan gugur daun karet (GDK) yang disebabkan oleh Pestalotiopsis sp.
Penyakit gugur daun karet dapat ditangani dengan penyemprotan fungisida berbahan aktif heksakonazol. Setelah pemberian fungisida, dilakukan pengamatan dalam tiga interval, yakni pada 28 Oktober, 4 November, dan 11 November. Pengamatan bertujuan mengetahui kondisi serangan penyakit.
Dilansir dari ditjenbun.pertanian.go.id, salah satu upaya meningkatkan daya tahan tanaman karet dari serangan Pestalotiopsis sp. adalah pemberian pupuk secara berimbang. Pasalnya, tanaman yang sehat akan lebih tahan terhadap serangan penyakit gugur daun karet. Menurut Gumaryanti Surwarto (2016), pupuk yang disarankan untuk tanaman karet terdiri atas unsur N 18 persen, unsur P 6 persen, unsur K 16 persen, unsur CaO 4 persen, unsur MgO 2 persen, dan unsur TE 1 persen (Cu+Zn).
Dari hasil kunjungan lapangan ditemukan fakta, hanya ada beberapa kebun milik petani yang diberi pupuk NPK atau pupuk kandang. Pupuk tersebut diberikan dua kali per tahun. Sementara itu, sisanya masih banyak petani yang belum menggunakan pupuk secara teratur.
Selain itu, ditemukan juga beberapa petani karet yang tidak menerapkan sanitasi yang baik. Hal tersebut terlihat dari banyaknya sisa daun di kebun yang terinfeksi spora jamur. Padahal, sanitasi memegang peranan penting mencegah penyakit GDK. Klon tanaman yang tahan penyakit perlu didukung dengan sanitasi yang baik untuk tumbuh optimal.
Para kelompok tani disarankan untuk menerapkan sanitasi kebun. Sanitasi dilakukan dengan cara memusnahkan sisa-sisa dedaunan yang menjadi sumber penyakit. Petani juga disarankan melakukan pemupukan tanaman.
Pengendalian penyakit gugur daun karet juga memerlukan pendampingan dan monitoring secara intensif dari pemandu lapangan.